KOMPAS.com - Dalam rangka memperkuat sumber daya manusia (SDM) perpustakaan, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menjalin kerja sama dengan Politeknik STIA LAN Jakarta.
Penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dilakukan Sekretaris Utama Perpusnas Woro Titi Haryanti dan Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurliah Nurdin di STIA LAN Jakarta, Pejompongan, Jakarta pada Selasa (19/1/2021).
PKS ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang disepakati Perpusnas dengan LAN pada Desember 2020 dan juga dihadiri Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Reni Suzana.
Woro Titi menjelaskan kerja sama meliputi pemanfaatan keanggotaan Perpusnas, pemanfaatan koleksi elektronik seperti iPusnas, jurnal elektronik e-Resources, dan laman Khastara, hingga pertukaran data dan informasi/koleksi.
Selain itu, SDM juga menjadi poin penting dengan membangun kerja sama pengembangan sumber daya manusia di setiap instansi, serta pengembangan dalam bidang layanan perpustakaan.
Baca juga: Blended Learning: dari Guru Keliling, Literasi hingga Karakter Siswa
Selain itu, STIA LAN juga diajak bergabung dengan repositori perpustakaan seluruh Indonesia, Indonesia OneSearch (IOS).
“Mudah-mudahan sudah menjadi bagian dari pada anggota IOS dan itu sangat amat bermanfaat untuk perguruan tingg," harap Woro melalui rilis resmi (19/1/2021).
Ia menambahkan, "politeknik juga termasuk di dalamnya. Karena apa? Sudah sekitar 10 juta record yang terdaftar. Delapan juta kalau tidak salah itu unique record, berarti delapan juta tidak sama, yang dua juta sama record-nya."
"Bisa dalam bentuk metadata-nya, juga bisa dalam bentuk abstrak, tapi kadang juga dalam buku full text,” urainya.
Dalam kesempatan sama, Woro Titi juga mengajak pegawai di STIA LAN menjadi fungsional pustakawan. Apalagi saat ini para pegawai diarahkan menjadi pejabat fungsional.
Nantinya, Perpusnas akan memfasilitasi pendidikan dan pelatihan pustakawan.
Terkait program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang diusung Perpusnas, STIA LAN diharapkan bisa mendukung hal tersebut melalui karya tulis.
Program tersebut memberdayakan perpustakaan sebagai tempat belajar dan berketerampilan untuk masyarakat pedesaan demi meningkatkan kualitas sosial dan ekonomi.
“Nah ini juga tugas teman-teman di perguruan tinggi untuk menulis buku yang bisa dibaca oleh teman masyarakat di pedesaan," harapnya.
"Jadi mungkin terapan yah, bahasanya populer, dan ini kita perlukan. Siapa lagi kalau bukan bapak dan ibu yang membantu kami untuk menciptakan tulisan-tulisan tersebut?,” jelasnya.
Baca juga: Asesmen Nasional 2021, Apa Itu Literasi Membaca dan Literasi Matematika?
Sementara itu, Reni Suzana mengungkapkan kolaborasi dengan Perpusnas dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan bersama. Dia mendorong agar setelah penandatanganan, program kerja sama yang potensial bisa segera dilaksanakan.
“Selain menindaklanjuti kerja sama, banyak program di Perpusnas yang bisa kita copy paste, kopi adaptasi, dan sebagainya," ungkap Reni.
Reni melanjutkan, "di sana ada iPusnas, kemudian juga reference ya, banyak sekali yang saya kenal ternyata program-program di Perpusnas ini sangat banyak yang kita bisa memanfaatkan, kerja samakan, kita kopi, kita adaptasi, dan sebagainya.”
Reni berharap kerja sama mampu melahirkan kegiatan yang banyak memberikan manfaat bagi seluruh pihak, baik mahasiswa, dosen, maupun masyarakat sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.