KOMPAS.com - Sosok guru, selain memberikan pengetahuan akademik, juga membangun karakter siswa didiknya.
Bagi siswa berusia remaja, seperti yang duduk di bangku sekolah menengah dan atas, membekali mereka tentang perkembangan remaja.
Mengutip akun Instagram Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (gtkdikmendiksus), ada beberapa hal yang guru harus tahu terkait tugas perkembangan remaja.
1. Mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan tema sebaya laki-laki dan perempuan.
2. Mencapai peran sosial laki-laki dan perempuan.
3. Menerima keadaan fisik.
Baca juga: H-4 Penutupan, Siswa Diimbau Gunakan Laptop Saat Registrasi LTMPT
4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab.
5. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
6. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
7. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
8. Mempersiapkan karier ekonomi.
Baca juga: Lulusan MA, Perhatikan Langkah Ini Jika Terkendala Registrasi LTMPT
"Tugas perkembangan remaja identik dengan tugas membangun kemandirian individu di kemudian hari. Butuh arahan guru dan orangtua agar nantinya anak mampu mengelola dirinya. Masa transisi dari ketidakmandirian di masa anak-anak menuju kemandirian yang lebih dewasa," tulis admin gtkdikmendiksus.
Terkait pendampingan siswa berusia remaja, guru Bimbingan Konseling (BK) SMAN 6 Yogyakarta Redita Yuliawanti mengatakan, penjelasan soal perkembangan remaja di tingkat SMA diberikan dalam beberapa tingkatan.
Redita menerangkan, dalam poin mempersiapkan pernikahan dan keluarga ini tidak langsung menyinggung hal itu. Tetapi, didesain secara bertingkat.
Baca juga: Akhir Pekan, Pelajar Bisa Jalan-jalan ke Museum Secara Virtual
Untuk kelas 10 materi yang disampaikan tentang mengenal lawan jenis. Kelas 11 diberikan meteri soal etika sosialisasi dengan teman sebaya. Sedangkan untuk siswa kelas 12, diberi materi tentang memilih calon untuk masa depan.
"Materi ini penting disampaikan ke siswa. Termasuk menyinggung pergaulan remaja saat ini. Baik dari sisi positif dan negatifnya," kata Redita kepada Kompas.com, Rabu (10/3/2021).
Melalui beberapa materi tersebut, lanjut Redita, diharapkan siswa tidak terjerumus dalam pergaulan lawan jenis yang membahayakan. "Jadi siswa punya batasan tentang pergaulan yang sehat," tandas Redita.
Baca juga: Infrastruktur Kurang, Ribuan Siswa PAUD dan SD di NTT Kesulitan PJJ
Menurut Redita, materi soal perkembangan remaja ini seharusnya sudah menjadi kewajiban di tiap sekolah. Hanya saja kebutuhan dan kondisi remaja di masing-masing sekolah berbeda-beda. Sehingga kadang tidak menjadi prioritas penanganan.
"Sedangkan di SMAN 6 Yogya, sebisa mungkin aspek pelayanan pribadi, sosial, karier dan akademis tersampaikan meski porsinya berbeda-beda," imbuh Redita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.