KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengangkat tema 'Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar' pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021.
Tema ini selaras dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Panut Mulyono menerangkan, sebagai program besar yang menghadirkan perubahan signifikan dalam sistem pendidikan nasional Indonesia, MBKM butuh dukungan semua pihak agar dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai hasil optimal.
"Dukungan warga kampus merupakan kunci keberhasilan program ini di samping dukungan dari semua pemangku kepentingan seperti dunia usaha dan industri," jelas Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono dalam upacara peringatan Hardinas di Balairung UGM, Minggu (2/5/2021).
Baca juga: Peringati Hardiknas, Yuk Ketahui Sisi Lain Ki Hadjar Dewantara
Menurut Prof. Panut, bimbingan dan arahan dari dosen kepada mahasiswa sangat penting dalam MBKM. Hal ini akan menentukan hasil yang diperoleh para mahasiswa.
Selain itu, peran serta mahasiswa untuk mau membuka diri mengikuti beragam program yang ada juga menjadi penentu keberhasilan MBKM.
Program-program yang dapat diikuti oleh mahasiswa dalam program MBKM, antara lain:
1. Pertukaran mahasiswa
2. Magang
3. Mengajar di sekolah
4. Penelitian
5. Membangun desa
6. Studi mandiri
7. Kewirausahaan
8. Poyek kemanusiaan
9. Bela negara
"Mengingat banyaknya ragam kegiatan di luar kampus yang dapat diikuti para mahasiswa maka pemilihan kegiatan yang diikuti sebaiknya mendukung dan melengkapi kompetensi program studi," tegas Rektor.
Baca juga: Pakar UGM: Covid-19 Terus Bermutasi, Masyarakat Harus Disiplin Prokes
Untuk menyukseskan program Merdeka Belajar ini, UGM berkomitmen menjadikan sebagai Kampus Merdeka Terarah.
Komitmen ini, lanjut Prof. Panut, diwujudkan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan, antara lain Peraturan Rektor No. 14 Tahun 2020 tentang Kerangka Dasar Kurikulum yang memberi tempat untuk pelaksanaan program Merdeka Belajar di seluruh program sarjana dan sarjana terapan selain bidang kesehatan.
Selain itu, UGM juga membentuk tim MBKM yang bertugas mempersiapkan berbagai pedoman pelaksanaan serta mengawal penyelenggaraan program-program Merdeka Belajar di UGM.
Baca juga: Siswa, Ini Nama Kapal Selam Milik TNI AL Selain KRI Nanggala-402
Merdeka Belajar diharapkan akan memperkaya keilmuan para mahasiswa dengan wawasan di luar ilmu inti program studi dan menambah soft skill sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja dan bermasyarakat.
"Merdeka Belajar juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam solusi persoalan bangsa selagi para mahasiswa masih berada di bangku kuliah," tandas Rektor.
Dengan adanya program ini, tiap departemen dan prodi sebagai pemilik kurikulum diberi wewenang penuh untuk mengambil dan meramu opsi-opsi yang diistilahkan sebagai jalur merdeka penuh, jalur kombinasi dan jalur biasa.
Rektor menambahkan, semua keleluasaan yang diberikan untuk berkreasi dalam melaksanakan Merdeka Belajar perlu dijaga.
Hal ini bertujuan agar tidak menghasilkan sarjana generalis yang tak memiliki kedalaman ilmu di bidangnya. Selain itu juga merugikan mahasiswa maupun masyarakat sebagai pihak yang memerlukan keahlian khusus dari lulusan UGM.
Baca juga: Bahaya Makan Gorengan untuk Buka Puasa, Ini Penjelasan Pakar Gizi
Kurikulum program studi di UGM harus tetap memenuhi standar internasional yang ditunjukkan dengan perolehan akreditasi internasional bagi program studi di UGM.
"Di saat inilah kedisiplinan dalam menjaga mutu pendidikan dan pengajaran perlu terus kita tingkatkan. Seperti apa yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara, di mana ada kemerdekaan disitulah harus ada disiplin yang kuat," tutup Prof. Panut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.