Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Menanam ala Hidroponik, Perhatikan 4 Hal Ini

Kompas.com - 11/07/2021, 12:31 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan selama pandemi Covid adalah bercocok tanam.

Ada banyak tanaman yang bisa ditanam, dirawat, selama pandemi. Mulai dari menanam tanaman hias, tanaman Toga, hingga mencoba menanam sayur atau buah.

Termasuk, menanam dengan aneka teknik yang ada. Misalnya, menanam dengan cara hidroponik.

Melansir dari laman Direktorat SMP, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kata hidroponik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara.

Ada cukup banyak jenis tanaman yang bisa ditanam menggunakan metode hidroponik ini, contohnya seperti bayam, kangkung, selada, kailan, pakcoi, seledri, daun bawang, caisim, cabai, tomat, paprika, stroberi, melon, semangka, dan lain-lain.

Baca juga: Akademisi IPB Ungkap 30.000 Tanaman Bisa Dijadikan Bisnis Jamu

Selain itu, budidaya tanaman dengan metode hidroponik juga mempunyai berbagai keunggulan, yakni tidak membutuhkan lahan yang luas.

Sehingga cocok dengan kondisi pemukiman perkotaan atau wilayah dengan keterbatasan lahan, penggunaan pupuk yang lebih hemat, penggunaan air lebih sedikit, bebas dari hama dan penyakit, proses pertumbuhan yang relatif cepat, dan harga jual yang lebih tinggi.

Namun bila kamu hendak mencoba budidaya tanaman hidroponik di rumah, terdapat 4 unsur penting yang harus diperhatikan agar tanaman hidroponik tumbuh dengan baik. Unsur-unsur yang penting diperhatikan yaitu:

1. Larutan nutrisi

Larutan nutrisi merupakan hal penting dalam metode hidroponik. Hidroponik mengandalkan nutrisi dari larutan nutrisi yang dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air dengan unsur pH berkisar 5,5 – 7,5.

Larutan nutrisi merupakan campuran dari AB Mix atau NPK + KCI + Gandasil D. Sekurang-kurangnya seminggu sekali larutan nutrisi harus ditambah jumlahnya mengingat tanaman yang semakin bertumbuh besar.

2. Air

Air yang digunakan dalam metode hidroponik tidak bisa sembarangan, melainkan air berkualitas baik dengan kandungan logam berat yang relatif sedikit. Tingkat salinitas maksimal 2.000 ppm dan nilai EC 6,0 mmhos/cm.

Karena menggunakan air dengan kandungan logam berat yang rendah, maka tanaman yang dikembangkan dengan metode hidroponik relatif lebih sehat.

3. Oksigen

Pada metode hidroponik, dilakukan pemberian oksigen ke dalam larutan melalui gelembung udara seperti pompa air gelembung yang dipakai pada akuarium.

Selain itu, penggantian larutan nutrisi secara rutin, mencabut akar tanaman yang terlalu panjang, serta membuat lubang ventilasi pada tempat penanaman juga dapat membantu tanaman mendapatkan oksigen.

4. Media tanam

Terdapat beberapa pilihan media tanam pada metode hidroponik, seperti batu bata, pasir, kerikil, arang sekam, spons, dan batung apung.

Baca juga: Pakar Unair: Tanaman Okra Bisa Bantu Penyembuhan Kanker Hati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau