Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar IPB Bahas Mitigasi Pangan dalam Menghadapi Bencana Hidrologi

Kompas.com - 26/11/2021, 07:34 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia termasuk negara yang rentan terjadi berbagai bencana.  Apalagi letak Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur.

Menurut data BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dalam satu dekade belakangan, bencana alam dari tahun ke tahun bahkan semakin meningkat.

Awal November 2021, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan telah memperingatkan dampak cuaca ekstrem La Nina hingga Februari 2022.

Salah satu bencana yang cukup sering terjadi di Indonesia yakni bencana hidrologiBencana hidrologi merupakan bencana yang diakibatkan air bumi dan menyebabkan kerusakan baik oleh kualitas, pergerakan, hingga distribusi air. Bencana hidrologi ini bisa juga berupa banjir terjadi karena pasang air laut.

Baca juga: Agar Makin Pede Setelah Lulus, Undip Beri Pelatihan Soft Skills

Bencana hidrologis berpengaruh terhadap stok pangan

Terjadinya bencana hidrologi ini ternyata cukup berpengaruh terhadap ketersediaan pangan di Indonesia. Setidaknya ada tujuh provinsi yang berperan besar dalam produksi komoditas pangan di tanah air.

Namun ketujuh provinsi tersebut juga memiliki indeks risiko bencana alam kategori tinggi. Yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

Mengambil latar belakang ini, Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan diskusi Mitigasi Pangan Menghadapi Bencana Hidrologis: Ketersediaan Stok Pangan dan Perlindungan Petani.

Kegiatan ini diadakan berkat kerja sama Pusat Studi Bencana (PSB) IPB University dan Kementerian Pertanian.

Baca juga: Mahasiswa, Ini 3 Tips Berorganisasi di Kampus

Sektor pertanian sangat penting untuk kelangsungan hidup

Rektor IPB University, Prof. Arif Satria menjelaskan, sektor pertanian sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Seharusnya krisis dan pandemi Covid-19 dijadikan momentum untuk mewujudkan kemandirian pangan.

Menurutnya, tema ini penting  untuk didiskusikan agar bencana ini harus direspon dengan mitigasi-mitigasi yang efektif.

"Pusat Studi Bencana IPB University memiliki kekhasan dalam menangani masalah-masalah pertanian, kehutanan dalam mengatasi bencana," terang Prof. Arif Satria seperti dikutip dari laman IPB, Kamis (25/11/2021).

Sementara itu Kepala Pusat Studi Bencana, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Doni Yusri mengungkapkan, mitigasi bencana bukan berarti harus menghindari bencana yang terjadi.

Baca juga: Intip Kisah Mahasiswa Unpad, Jadi Dalang Muda dengan Segudang Prestasi

Meminimalisir dampak

Namun setidaknya dapat meminimalisir dampaknya. Dia menilik dari sisi rantai pasok dari pusat-pusat pelayanan bencana hingga distribusi ke konsumen.

"Kolaborasi aksi sangat penting. Ia optimis bahwa strategi mitigasi bencana di masa depan akan semakin maju," ujar Doni.

Masing-masing instansi memiliki program mitigasi bencana yang sebaiknya disatukan sebagai kolaborasi aksi. Future practice, lanjut Doni, dapat menjadi basis dalam hal mitigasi bencana.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau