KOMPAS.com - Sampah plastik di Indonesia harus ditangani secara serius. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 bahkan menyebutkan limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun.
Dalam penanggulangan sampah plastik di Indonesia butuh peran semua pihak. Termasuk dalam hal ini generasi muda baik itu siswa, mahasiswa, sekolah maupun perguruan tinggi.
Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, PT. Foods Beverages Indonesia (Kawan Lama Group), meluncurkan program Chatime CommuniTEA.
Program ini dibuka dengan #GerakanSapuPlastik yang dilaksanakan di DKI Jakarta dan Tangerang pada tahap pertama.
Baca juga: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja D3/S1 Fresh Graduate, Yuk Daftar
Business Director PT Foods Beverages Indonesia Devin Widya Krisnadi mengatakan, Chatime CommuniTEA merupakan salah satu wujud program keberlanjutan Chatime Indonesia untuk mengurangi sampah plastik yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Pada awal program ini kami akan berfokus pada program kepedulian terkait lingkungan hidup. Salah satunya melalui #GerakanSapuPlastik, sebuah inisiatif upcycling dalam ekonomi sirkular," papar Devin dalam Kick Off Chatime CommuniTea dan #GerakanSapuPlastik yang diadakan secara virtual, Senin (21/2/2022).
Devin menekankan, program ini bertujuan bisa menciptakan dampak sosial di komunitas Chatime secara global. Sebelumnya Chatime CommuniTEA sudah mengadakan berbagai inisiatif lain. Seperti Chatime Berbagi dengan mendonasikan minuman kepada masyarakat.
Namun tahun ini Chatime lebih memantapkan program yang bersifat lebih ke sustainable.
"Chatime CommuniTEA sendiri sebenarnya memiliki tiga pilar yakni lingkungan, pendidikan dan komunitas. Tapi kali ini kami fokus kepada program yang berkaitan dengan lingkungan hidup," papar Devin.
Baca juga: Dosen Unesa: Pahami Fungsi Hipotalamus agar Belajar di Rumah Optimal
Devin menekankan, gerakan ini diharapkan bisa membawa dampak. Tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik yang berakhir di TPA. Tapi juga menggandeng UMKM untuk terlibat dalam ekonomi circular dengan upcycling sampah menjadi barang yang bisa dijual.
Devin menambahkan, pihaknya pasti sangat mendukung program ini bisa lebih luas. Dia berharap program ini sebagai langkah awal dan kedepannya kalau program ini sukses, Chatime tidak ragu untuk mengembangkan program ini.
Langkah awal dropbox ada di 15 titik di DKI Jakarta dan Tangerang namun tidak menutup kemungkinan bisa menambah titik lagi di sekolah atau perguruan tinggi.
"Kami juga ingin mengedukasi anak muda khususnya pelajar bisa ikut serta dalam program ini. Untuk mengurangi sampah plastik harus dilakukan dengan langkah kecil pelan-pelan. Dari situ bisa bangun habbit orang lain melihat dan akan melakukan juga. Berharap melalui program ini bisa kick start bisa menjadi sesuatu yang besar kedepan," beber Devin.
Dalam #GerakanSapuPlastik, Chatime akan bekerjasama dengan PlasticPay, gerakan sosial berbasis platform digital. Gerakan ini mengajak masyarakat untuk mengubah sampah plastik yang merusak lingkungan menjadi bermanfaat dan membawa kebaikan.
Melalui gerakan ini, Chatime mengajak Chatimers me-upcycle atau mendaur ulang gelas Chatime sehingga menjadi barang bernilai jual melalui dropbox yang pada tahap pertama akan tersedia di 10 gerai Chatime dan 5 titik area publik di Jakarta dan Tangerang.
Baca juga: Mahasiswa Ketahui 5 Keuntungan Ikut Kursus, Penting untuk Kariermu