Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Sejarah Lebih Seru di Aplikasi "Maze Of History" Buatan UNY

Kompas.com - 09/03/2022, 12:22 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Metode pembelajaran yang masih konvensional dan jarang dikaitkan dengan permasalahan masa kini, membuat pelajaran Sejarah memiliki kesan membosankan dan kurang mempunyai manfaat khususnya bagi siswa.

Sehingga, bukan tidak mungkin mata pelajaran sejarah menjadi pelajaran yang paling tidak diminati siswa terlebih untuk siswa SMA sederajat. Padahal, penanaman nilai-nilai sejarah dapat ditanamkan melalui berbagai cara.

Jika melihat adanya revolusi industri 4.0 dan pentingnya penanaman nilai-nilai karakter khususnya melalui pembelajaran sejarah, penanaman nilai-nilai sejarah semestinya juga perlu dikolaborasikan dengan teknologi.

Baca juga: 5 Ciri Orang Cerdas Bukan Hanya Dilihat dari IQ, Kamu Punya Ciri-cirinya?

Menghadirkan solusi, sekelompok mahasiswa UNY mempunyai ide membuat sebuah media pembelajaran yang berjudul Maze of History. Mereka adalah Fitri Astuti dan Raras Dhina Pangesti prodi pendidikan sejarah dan Muhammad Faizud Daroin prodi pendidikan teknik informatika.

Maze of History merupakan aplikasi permainan edukasi berbasis labirin untuk meningkatkan minat belajar sejarah dalam Android. Menurut Fitri, Maze of History ini dirancang dengan konsep game dengan latar belakang kerajaan.

“Materi mengenai kerajaan ini disajikan dalam bentuk aplikasi game karena selama ini materi sejarah khususnya bagian kerajaan jumlahnya banyak sehingga membosankan untuk dipelajari oleh peserta didik,” paparnya dalam keterangan tertulis UNY.

Selain itu, lanjut dia, materi kerajaan juga penting untuk penanaman nilai karakter seperti nasionalisme, rela berkorban, kerja keras, dan lain sebagainya.

Melalui Maze of History ini diharapkan minat belajar sejarah yang mengandung nilai-nilai karakter akan semakin meningkat. Raras Dhina Pangesti menambahkan Maze of History merupakan sebuah permainan edukasi sejarah di dalam android yang menggunakan platformer sebagai medianya.

Baca juga: Astra Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1-S2 Berbagai Jurusan

“Permainan edukasi ini berbentuk platformer yang merupakan salah satu dari sekian banyak jenis video permainan,” kata Dhina.

Platformer telah banyak digunakan dalam permainan modern yang saat ini sedang berkembang terutama pada gawai. Permainan yang menggunakan media berupa platformer mempunyai konsep berupa karakter permainan melompat, berayun, atau memantul di antara platform yang berbentuk rintangan.

Faizud Daroin menjelaskan Maze of History diciptakan menggunakan aplikasi yang bernama “Unity Game Engine” yang didesain dengan menggunakan perangkat komputer.

Tampilan latar belakang dalam permainan edukasi ini yaitu mengikuti materi sejarah yang akan ditampilkan seperti kerajaan-kerajaan pada masa Hindu- Buddha.

“Karakter yang ada di dalam permainan ini akan menyesuaikan dengan tokoh yang terdapat dalam materi yang sama” ungkap Faizud.

Baca juga: Cerita Jevon, Mahasiswa ITB Prodi Aktuaria Peraih IPK 4

Permainan edukasi sejarah ini memiliki teknis atau cara dalam bermain. Teknis yang dapat digunakan untuk memainkan permainan ini yaitu dengan cara melompati rintangan, menjawab pertanyaan berupa kuis atau hints, dan menemukan kunci untuk membuka pintu keluar dari labirin.

Beberapa rintangan tersebut disusun dengan bermacam variasi seperti menggunakan tali ayunan atau melompat dari sebuah platform di dalam labirin.

Karakter yang berada di dalam permainan ini tidak akan terjatuh saat melewati rintangan tersebut dengan cara mengontrol pengaturan dari pemain saat menjalankan permainan ini.

Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com