Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Refleksi Dua Tahun Pandemi, Peran Perempuan Penyangga Ekonomi Keluarga

Kompas.com - 28/04/2022, 19:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi COVID-19 yang melanda selama lebih dari dua tahun terakhir telah menambah tantangan tersendiri bagi perempuan. Pasalnya, perempuan kian didorong untuk berperan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, di samping menjalani peran domestik keluarga.

Peran perempuan dalam mencari nafkah masih dianggap sekadar pelengkap atau pendukung laki-laki yang masih dinilai sebagai pencari nafkah utama.

Survei yang dilakukan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dalam proyek Raise the Bar tahun 2022 melaporkan, mayoritas responden (62 persen) tidak setuju jika peran dan tanggung jawab mencari nafkah hanya dibebankan pada laki-laki.

Sebaliknya, mereka setuju jika peran mencari pendapatan dan pengasuhan dibagi secara setara. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa masyarakat sepenuhnya menerima pembagian peran yang setara tersebut.

Baca juga: Pelatihan Karya Perempuan Dibuka, Wadah Perempuan Belajar Kelola UMKM

Faktanya, masih banyak orang pendapatan keluarga sebagai tanggung jawab laki-laki dan pengasuhan adalah peran perempuan. Hal ini tercermin dari hasil survei, lebih dari 80 persen responden yang mayoritas perempuan melihat bahwa orang-orang di sekitar mereka masih menganggap laki-laki sebagai pemberi nafkah utama.

Jika pun mereka memutuskan untuk membagi peran yang setara, 82 persen responden mengakui akan adanya kritik dari pihak luar. Menurut responden perempuan, potensi kritik akan datang dari mertua, ibu dan tetangga. Sedangkan responden laki-laki mengkhawatirkan kritik dari tetangga dan teman.

Meski bertentangan dengan persepsi masyarakat, survei ini menunjukkan secara praktik keluarga, mayoritas responden setuju bahwa mencari pendapatan dan pengasuhan adalah peran perempuan dan laki-laki.

Kesetaraan peran pencari nafkah utama antara laki-laki dan perempuan tentunya bukan tanpa rintangan. Perempuan pekerja kerap kali dalam posisi rentan karena masih sering dipandang sebagai bukan pencari nafkah utama. Hal ini tentunya berimbas pada meningkatnya risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa ekonomi sulit.

Baca juga: Lewat Bisnis Ini, Lulusan SMK Raup Omzet Ratusan Juta Per Bulan

Di sisi lain, perempuan yang bekerja tetap diharapkan melakukan tugas-tugas domestik. Di masa pandemi saat hampir semua kegiatan terpusat di rumah, tuntutan ini memberikan tantangan lebih berat bagi perempuan pekerja daripada laki-laki pekerja.

Meski mengalami banyak rintangan, peran perempuan dalam ekonomi keluarga yang makin meningkat selama pandemi COVID-19 ini juga memiliki sisi positif, yakni sebagai momentum untuk mendobrak norma gender yang selama ini berkembang. Peran perempuan sebagai pencari nafkah di masa pandemi dapat dimanfaatkan untuk membangun kesadaran tentang kapasitas dan kesempatan yang setara bagi perempuan.

Demikian pandangan yang berkembang dalam acara dialog interaktif Smart Talks bertajuk “Peringatan Hari Kartini: Merayakan Emansipasi Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Dalam Situasi Pandemik COVID-19”, hasil kolaborasi Jurnal Perempuan bersama Plan Indonesia, Selasa (26/4/2022).

Tak hanya memperingati Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April lalu, diskusi tersebut sekaligus refleksi terhadap kondisi perempuan setelah dua tahun pandemi COVID-19 melanda.

Acara ini dibuka oleh Dini Widiastuti (Direktur Eksekutif Plan Indonesia) serta menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain, Ikhaputri Widiantini (Dosen Filsafat di Universitas Indonesia), Leya Cattleya (Pendiri EMPU), dan Romlawati (Co-Director PEKKA). Webinar ini merayakan emansipasi ekonomi perempuan di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Bantu UMKM, TikTok Gelar Edukasi Pemasaran Digital Gratis bagi Pelaku Usaha

Dini mengatakan, adanya beban ganda dan guncangan pandemi yang dirasakan para pekerja perempuan, justru memberikan kontribusi besar terhadap pemberdayaan ekonomi.

“Hal ini membuktikan bahwa perempuan memiliki kemampuan bertahan dari krisis yang luar biasa untuk diri dan keluarganya. Hal ini harus diapresiasi dan mendapatkan dukungan dari masyarakat, sehingga perempuan dapat terus termotivasi untuk berdaya secara ekonomi tanpa terpaku dengan batasan peran gender,” kata Dini dalam siaran pers.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Kemendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Bantu Siswa Korban Kekerasan dan Asusila

Kemendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Bantu Siswa Korban Kekerasan dan Asusila

Edu
Ada 2 Cara Cek Hasil SKD CPNS 2024, Klik sscasn.bkn.go.id

Ada 2 Cara Cek Hasil SKD CPNS 2024, Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
7 Negara Paling Populer untuk Kuliah di Luar Negeri dan Beasiswa Pilihannya

7 Negara Paling Populer untuk Kuliah di Luar Negeri dan Beasiswa Pilihannya

Edu
2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

Edu
Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Edu
Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Edu
Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Edu
Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau