Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Langkah Unair Wujudkan Kampus Ramah Disabilitas

Kompas.com - 22/06/2022, 15:05 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara menjadi salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs).

Mewujudkan tujuan tersebut, Universitas Airlangga (Unair) merekrut pendamping mahasiswa wujudkan kampus ramah disabilitas.

Demi memberikan kontribusi terbaik, Direktorat Pendidikan Unair membentuk tim pendidikan inklusi yang di dalamnya membidangi urusan mahasiswa berkebutuhan khusus (MBK) yang menempuh pendidikan di Unair.

Baca juga: 10 Negara dengan Penduduk Paling Pintar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Tim relawan untuk mahasiswa berkebutuhan khusus

Setiap tahunnya, Unair mengadakan rekrutmen relawan untuk mendampingi MBK dalam proses belajar.

Meski ditawarkan secara terbuka bagi semua mahasiswa, seleksi dengan kriteria tertentu dilakukan untuk menghasilkan relawan yang berkomitmen dan berdedikasi tinggi.

Relawan yang lolos merupakan mahasiswa yang memiliki empati, punya kepedulian, dan niat yang ikhlas dalam membantu sesama.

Selain perekrutan, relawan akan diberikan pembekalan secara komprehensif untuk dapat meningkatkan semangat motivasi belajar dan menjalin kedekatan dengan MBK.

Tim relawan tahun ini telah menjalani sesi pembekalan serta praktik langsung dalam melakukan tugasnya sebagai pendamping pada 18-19 Juni 2022 lalu.

Direktur Pendidikan Unair, Sukardiman menyebut bahwa keberadaan tim pendidikan inklusi bertujuan untuk memetakan dan mengidentifikasi kebutuhan MBK di tingkat program studi.

Baca juga: 5 Negara dengan Populasi Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

“Dengan mengetahui kebutuhan setiap MBK, nantinya akan menjadi tindak lanjut bagi direktorat pendidikan serta direktorat sarana dan prasarana untuk memfasilitasi infrastruktur, seperti trotoar, kamar mandi, pintu masuk, juga lift yang ramah disabilitas,” jelasnya seperti dilansir dari laman Unair.

Prof Maman, panggilan akrabnya, menyebutkan bahwa tim ini juga bertugas mengomunikasikan kebutuhan model pembelajaran MBK kepada dosen program studi terkait.

“Harapannya, dosen dan tendik dapat mengetahui dan menyesuaikan model pembelajaran bagi setiap MBK,” ucapnya.

Prestasi mahasiswa berkebutuhan khusus Unair

MBK asal Unair kerap mendapatkan prestasi yang membanggakan. Sebut saja Yahya Muhammed Bah, mahasiswa disabilitas yang berhasil meraih gelar wisudawan terbaik S3 Ilmu Sosial pada wisuda UNAIR periode I tahun 2022.

“Mudah-mudahan melalui kontribusi layanan dari kami, komitmen dari rektorat, termasuk juga dedikasi luar biasa dari dosen dan mahasiswa, dapat memudahkan MBK dalam proses belajar, dan mampu menunjukkan potensi terbaiknya,” ungkapnya.

Baca juga: 8 Perguruan Tinggi BUMN Buka Beasiswa 2022, Bebas Biaya Kuliah

Percaya bahwa terus belajar merupakan salah satu cara untuk berkembang, Unair secara berkesinambungan mengundang dan belajar dari perguruan tinggi lain demi meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas terhadap MBK.

Implementasi dari pembelajaran tersebut diwujudkan dalam sinergi antar unit di Unair untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas kebutuhan MBK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau