KOMPAS.com - Kini, mendapatkan uang bisa dengan berbagai cara. Salah satunya membangun relasi dalam media sosial serta berkreasi.
Hal ini tentu bisa dilakukan oleh mahasiswa yang ingin mendapat penghasilan tambahan, yakni menjadi content creator.
Salah satu jenis konten yang banyak digemari oleh warganet ialah konten kuliner makanan. Dari makanan bisa jadi ladang uang.
Melansir laman Universitas Airlangga (Unair), Senin (12/12/2022), Dimas Angga Prayitno mahasiswa Ilmu Komunikasi Unair membagikan tips dapat penghasilan dengan menjadi content creator makanan.
Baca juga: Mahasiswa UPN Jogja Inovasi Minyak Jelantah Jadi Sabun
Tips itu ia bagikan lewat akun Instagram @njajantok_sby. Dimas yang masih berstatus mahasiswa semester akhir itu mengaku, latar belakang pendidikannya sangat selaras dan membantu dalam konten yang ditekuni sekarang ini.
Ternyata, ia mengawali karir food vlogger saat menjadi mahasiswa baru. Dimas merasa di empat tahun ke belakang, banyak teman-teman yang notabennya anak rantauan yang menanyakan seputar kuliner di Surabaya pada dirinya.
Dari situ Dimas tergugah untuk memberikan informasi kuliner di Surabaya melalui postingan instagram. Di situ pun belum terbesit pikiran untuk di-endorse.
Dimas akhirnya membagikan tips tips awal mula menjadi content creator.
1. Pertama, tentukan passion dan minat yang ingin ditekuni.
2. Setelah itu konsisten dari hal kecil dan hargai tiap kecil apa yang kamu usahakan.
"Jika sekiranya kurang, coba terus dan jangan ragu untuk menanyakan saran pada orang-orang terdekat," ujarnya Dimas dikutip dari laman Unair.
Baca juga: Mahasiswa, Seperti Ini Tanda Insecure dan Cara Mengatasinya
3. Harus ada ciri khas. Dalam memberikan review makanan harus jujur, justru karakter yang unik itu akan muncul. Ia menggunakan kata rek dalam videonya.
Namun, dalam pengucapan bahasa tetap menggunakan bahasa Indonesia agar mudah dipahami oleh orang banyak.
4. Lalu ada hal yang mungkin terdengar klise, yaitu jadi diri sendiri. "Tidak perlu berlebihan. Sesuaikan dengan pribadi masing-masing," tutur dia.
5. Konsisten. Ia juga tetap harus mencari referensi video serta berita trending yang menunjang kontennya.
Selain itu, waktu bersama keluarga dan teman-teman juga harus dikorbankan oleh Dimas. Ia juga harus mengemas waktu dengan baik antara bekerja dan kuliah. Dimas meyakini, setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya.
Tak hanya itu saja, Dimas juga mengatakan bahwa dalam berkarir pasti ada lelah dan hal yang tidak mengenakkan.
Baca juga: Dosen UNY-UGM Inovasi Smart Farm, Ini 5 Keunggulannya
Tidak sedikit pula ada orang asing yang menghujat atau memberikan hate comment di postingannya. Bagi Dimas, tidak ada yang bisa mengontrol perkataan seseorang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.