Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swiss German University Dirikan Pusat Keamanan Siber Kampus Pertama di Indonesia

Kompas.com - 10/11/2023, 11:04 WIB
Theresia Aprilie,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keamanan siber adalah aspek krusial dalam era digital modern yang terus berkembang. Dengan semakin meluasnya ketergantungan kita pada teknologi dan internet, tantangan terkait keamanan informasi juga semakin kompleks.

Ancaman-ancaman seperti serangan peretasan, malware, dan pencurian identitas dapat memiliki dampak serius, tidak hanya pada individu, tetapi juga pada perguruan tinggi.

Di dalam lingkungan kampus, terdapat berbagai macam data sensitif, seperti informasi pribadi mahasiswa, data akademik, dan data riset yang belum dipublikasikan. Oleh karena itu, keamanan siber menjadi hal penting yang harus diperhatikan juga oleh perguruan tinggi.

Baca juga: Berkontribusi untuk Keamanan Siber ASEAN-Jepang, Dosen UI Raih Penghargaan

Menurut Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, Ketua Academic Computer Security Incident Response Team (ACAD-CSIRT), masih banyak perguruan tinggi yang belum sadar akan pentingnya keamanan siber bagi kampusnya.

“Dulu orang bingung apa serangan siber yang bisa menyerang kampus, paling mikirnya hanya mengubah nilai atau absensi mahasiswa. Akan tetapi, orang lupa akan hasil penelitian kampus yang mungkin belum sempat didaftarkan ke HAKI, lalu ketahuan datanya dan orang lain mendaftarkan itu,” tutur Eko dalam peluncuran Pusat Operasi Keamanan Swiss German University, Selasa (7/11/2023) di Alam Sutera, Tangerang.

Terlebih, dia mengemukakan bahwa menurut hasil monitoring yang dilakukan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), terdapat banyak kampus yang mengalami serangan siber tetapi tidak ada yang menanganinya.

Menyadari adanya kebutuhan dalam mengamankan server yang dimiliki kampus, Swiss German University (SGU) memberikan kontribusi nyata dengan membangun Pusat Operasi Keamanan (Security Operation Center) pertama di lingkungan perguruan tinggi.

Security Operation Center atau yang disingkat SOC tidak hanya akan digunakan untuk keperluan keamanan siber internal SGU, tetapi juga menjadi pusat koordinasi tanggap insiden nasional yang akan dilaporkan ke ACAD-CISRT.

Baca juga: Hacker Bjorka Buat Geger, Pakar UGM: Benahi Keamanan Siber Negara

Dr. Ir. Charles Lim selaku Wakil Kepala Master Information Technology SGU, mengungkapkan bahwa pembuatan SOC ini merupakan komitmen pihak SGU untuk melakukan pengamanan siber di ranah akademik.

“Salah satu program BSSN yaitu membentuk CSIRT sebanyak-banyaknya, tetapi masih di pemerintahan, belum akademik. Di situlah kita mulai,” jelasnya.

Komitmen ini tentu disambut baik oleh BSSN serta Kemendikbudristek. Ketiga pihak ini akan bersama-sama membangun sumber daya manusia dalam bidang keamanan siber. Sebab salah satu masalah utama dalam bidang ini, yaitu terbatasnya dosen untuk mengajarkan tentang keamanan siber.

Baca juga: Hindari Pakai WiFi Publik untuk 3 Hal Ini, Pakar Uper: Rentan Kejahatan Siber

Caranya dengan membina dosen-dosen yang dikumpulkan melalui ACAD-CSIRT supaya dosen-dosen ini dapat menurunkan ilmu ini kepada mahasiswa-mahasiswanya.

Koordinator Aplikasi dan Keamanan Informasi Pusdatin Kemendikbudristek, Dwi Sumarwanto, mengapresiasi pembentukan SOC yang dilakukan oleh SGU apalagi saat ini ranah Infrastruktur Informasi Vital (IIF).

Jadi, saat ini dalam ranah pendidikan tanggung jawab yang harus diemban mencakup ranah yang lebih luas lagi, tidak hanya tentang malware atau DDoS.

Baca juga: Syarat Masuk Politeknik Siber dan Sandi Negara, Lulusan Jadi CPNS

“Kalau di pendidikan ada 3 hal, terkait kekerasan seksual, bullying, dan intoleransi. Harapannya ketiga aspek ini bisa masuk juga dalam pengamanan siber,” ujar Dwi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com