KOMPAS.com - Wisli Sagara, alumnus Fakultas Seni Rupa Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB), berhasil menggunakan sepeda bambu untuk ikut turnamen sepeda di Jepang dan Perancis.
Ia mengayuh sepeda bambu pada ajang sepeda bergengsi The Japanese Odyssey 2023 di awal November 2023 dan mengikuti festival Paris-Brest-Paris 2023 di Perancis yang berlangsung dari 20 hingga 24 Agustus 2023.
Kecintaan Wisli pada olahraga sepeda tumbuh sejak ia duduk bangku SD. Apalagi, sejak kecil ia sudah terbiasa menggunakan sepeda untuk sekolah.
Baca juga: Beasiswa S2-S3 ke Arab Saudi 2024, Kuliah Gratis dan Uang Saku
Kegemarannya terhadap sepeda semakin berkembang saat dia SMP. Kala itu, dia sudah mulai mencoba segala jenis sepeda, mulai dari sepeda basic hingga yang profesional. Meski pernah mengalami patah kaki selama 9 bulan karena tragedi kecelakaan yang dialaminya ketika bersepeda saat SMP, keinginan Wisli untuk terus bersepeda tak pernah pupus.
Selain sepeda, dirinya juga mempunyai ketertarikan dalam dunia sepak bola. Bahkan, dia sempat menjadi atlet Timnas Junior PSSI.
Namun, perjalanan kariernya di sepak bola terpaksa harus berhenti karena tuntutan orangtuanya yang lebih mengutamakan pendidikan akademis.
Akhirnya, Wisli memutuskan fokus untuk ke pendidikannya dan menekuni bidang seni. Dia pun berhasil diterima di jurusan Kriya Tekstil FSRD ITB pada tahun 2001.
“Walaupun sudah fokus di bidang seni, olahraga tidak pernah saya tinggalkan dan tetap menjadi kecintaan saya,” ungkapnya, dilansir dari laman ITB.
Baca juga: Kisah Fachriza, Lulusan Terbaik Teknik Kimia ITB Raih IPK 3,99
Setelah lulus kuliah, Wisli memutuskan untuk kembali menekuni bidang sepeda lagi. Siapa sangka, yang awalnya dia mengira olahraga tak akan menjamin kesuksesannya, justru menjadikannya sosok seperti sekarang.
Wisli mengungkapkan, saat itu ia terlibat dalam proyek Kayuh Untuk Bumi.
Kepopulerannya membuat ia menjadi brand ambassador sepeda bumi asal Temanggung, yakni Spedagi di G20 Summit Bali pada 15 November 2022.
Pada saat itu, Owner Brand Spedagi, Singgih Susilo Kartono, berkolaborasi dengan Wisli menyelenggarakan program “Bersepeda Pagi” yang memberikan fasilitas kepada tamu penting untuk bersepeda.
Baca juga: Kisah Abrar Punya IPK 3,98 yang Siap Lulus S1-S2 5 Tahun Saja di ITB
Menurut dia, Spedagi membawa konsep revitalisasi desa yang ingin mengembangkan potensi desa di Indonesia.
Konsep ini kebetulan sama dengan visi Wisli yang ingin memajukan tempat tinggalnya. Dengan harapan, desa tempat tinggalnya dapat lebih dikenal banyak orang. Kala itu Wisli tinggal di Kaki Gunung Batukaru, Bali, yang termasuk salah satu desa potensial di Indonesia.
Kerja sama antara keduanya terus berlangsung hingga tahun 2023. Di awal tahun 2023, Wisli dan tim Spedagi berkesempatan mengikuti KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.