Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sherina, Satu-satunya Mahasiswa S1 yang Ikut Konferensi Saintek di Jepang

Kompas.com - 12/01/2024, 18:07 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presentasi di konferensi internasional menjadi salah satu kebanggan bagi beberapa mahasiswa di Indonesia.

Hal itu dirasakan juga oleh mahasiswa program studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung (ITB), Sherina Wijaya.

Sherina mengikuti konferensi internasional Symposium on Earth Science and Technology 2023 (CINEST) yang diselenggarakan Kyushu University, Fukuoka, Jepang, pada 30 November - 1 Desember 2023.

Baca juga: 6 Beasiswa S1-S3 Dalam Negeri Buka Awal 2024, LPDP hingga Telkom

CINEST merupakan simposium internasional di bidang sains dan teknologi yang fokus pada isu-isu ilmiah, teknologi, dan lingkungan yang menjadi tantangan global.

CINEST diikuti 125 ilmuwan dengan latar belakang pendidikan master dan doktoral dari seluruh dunia dan Sherina menjadi satu-satunya mahasiswa tingkat sarjana yang berpartisipasi di acara tersebut.

Sherina mengaku awalnya tidak pernah terbesit keinginan untuk mengikuti ajang konferensi internasional, namun karena mendapat dukungan dari dosen pembimbing skripsinya akhirnya Sherina memberanikan diri.

Dalam konferensi tersebut, Sherina mengangkat topik "Identifikasi Radionuklida Primordial pada Tanah dan Implikasinya terhadap Lingkungan Studi Kasus: Desa Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju" yang juga menjadi judul skripsinya.

Sherina menyiapkan semua keperluan konferensi selama satu bulan sambil menyelesaikan semua tugas akhirnya di Indonesia sebelum berangkat ke Jepang.

Baca juga: Kisah Rangga, Raih 7 Beasiswa ke Luar Negeri meski Tidak Pintar Matematika

Sebelum presentasi, Sherina hanya sempat sekali latihan di Jepang, namun hal itu dapat diatasi karena kemampuannya berbahasa Inggrisnya yang sangat baik.

Hingga akhirnya Sherina berhasil mendapat penghargaan sebagai Best Presenter di CINEST.

“Proses pengerjaannya berawal dari penyerahan abstrak dengan beberapa kali revisi dengan dosen pembimbing. Lalu satu bulan kemudian dapat diumumkan lolos untuk membuat extended abstract dan bahan presentasi di konferensi,” kata Sherina dilansir dari laman resmi ITB, Jumat (12/1/2024).

 


Sherina mengatakan, ia berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Presenter Terbaik kemungkinan karena kemampuannya berbahasa Inggris.

Oleh karena itu, Sherina menilai kemampuan bahasa asing membuka peluang untuk meraih prestasi di tingkat internasional semakin terbuka lebar.

“Jangan pernah takut untuk mencoba hal baru dan keluar dari zona nyaman. Jika kita tidak mencobanya kita tidak akan pernah tahu apa yang akan kita dapatkan,” ujar Sherina.

Adapun CINEST bukan konferensi pertama untuk Sherina, sebelumnya ia sudah pernah mengikuti ajang The 4th International Conferences on Rural Development and Community Empowerment 2022 (ENDINAMOSIS 2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com