Kurangi Hafalan, Kembangkan Pola Pikir....

Kompas.com - 15/07/2013, 15:00 WIB

KOMPAS.com - Untuk menciptakan lulusan yang adaptif terhadap kebutuhan usaha menghadapi perkembangan zaman, Fakultas Sistem Informasi Binus mengembangkan metode perkuliahan yang menitik beratkan pada studi kasus.

Ditemui di ruang kerjanya, Kamis (11/7/2013) lalu, Dekan Fakultas Sistem Informasi Binus University Johan, S. Kom., MM mengatakan bahwa kemampuan mencari solusi untuk sebuah kasus adalah syarat mutlak bagi seorang analis sistem.

"Kompetensi utama lulusan Sistem Informasi adalahkemampuan analisis sistem. Dia harus menguasai keahlian di semua tahapan, mulai dari mendesain, programming, coding, hingga menghasilkan produk jadi," ujarnya.

Studi kasus melatih pengalaman mahasiswa menerapkan ilmu dalam bermacam praktik nyata, tak sekadar teoritis. Johan menjelaskan, lulusan Sistem Informasi Binus lebih spesifik diarahkan untuk andal dalam penguasaan studi kasus bidang teknologi informasi yang digunakan luas di dunia bisnis. Hal ini, menurutnya, selaras dengan visi Binus yang memberi perhatian besar pada teknologi, bisnis, dan wirausaha.

Dengan pendekatan tersebut, lanjut Johan, fakultas sistem informasi Binus menyediakan lima program studi, yaitu Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Komputer Akuntansi, Audit Sistem Informasi, dan program gelar ganda akuntansi dan informasi. Selain program studi, kemampuan mahasiswa juga makin terspesialisasi dengan disediakannya program peminatan di setiap program studi, yang meliputi E bussiness, bussiness inteligent, strategic info system, enterprise resource planning, dan oracle.

"Bebannya sebanyak 30 SKS dan skripsi harus sesuai bidang yang dipilih. Ini semacam program spesialisasi," ujarnya.

Program peminatan tidak hanya seperti mata kuliah pilihan. Spesialisasi ala program studi Sistem Informasi ini mensyaratkan konsistensi minat mahasiswanya. Tak hanya skripsi yang harus sesuai, Menurut Johan pilihan program peminatan juga menentukan segala bentuk riset, penelitian, hingga tempat magang yang akan dipilih.

Untuk mendapatkan pengalaman studi kasus yang nyata, mahasiswa  Sistem Informasi sangat disarankan melakukan kegiatan magang di perusahaan. Persoalan yang ditemui di tempat magang bisa diangkat sebagai materi riset atau skripsi.

"Lama magang yang disyaratkan minimal 192 jam. Mahasiswa dapat mencari sendiri tempat magang atas persetujuan pihak kampus," ujarnya.

Johan menyatakan pihak kampus tetap bertanggung jawab selama mahasiswa berada di tempat magang. Dosen pembimbing dikerahkan untuk melakukan kunjungan ke peserta magang. Mereka bertugas memonitor dan membimbing perkembangan anak didik dan menilai kemajuan performa kerja mereka.

Untuk mengembangkan kemampuan studi kasus, Fakultas Sistem Informasi Binus menggagas Komunitas "Case Study". Dia menjelaskan, komunitas Case Study" kerap ditunjuk mewakili Binus dalam berbagai kompetisi di bidang sistem tingkat nasional maupun internasional.

"Sudah banyak prestasi tingkat internasional yang diraih komunitas ini turut mengharumkan nama Indonesia," ujarnya. (Robert Januar)

"Bergabunglah dengan komunitas kelas dunia: www.binus.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau