Kenapa Penting Bertemu Langsung Perwakilan Kampus Belanda?

Kompas.com - 10/11/2014, 07:30 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah di Bandung, Selasa (4/11/2014), Nuffic Neso Indonesia kembali menggelar Dutch Placement Day 2014 di Erasmus Huis, Jakarta, Kamis (6/11/2014). Selain menawarkan banyak kesempatan beasiswa, antusiasme pelajar Indonesia mengikuti pameran dan presentasi pendidikan tinggi di Belanda itu juga karena hadirnya 30 perwakilan perguruan tinggi asal Belanda.

Tahun lalu, lebih dari 2000 warga Indonesia, mulai pelajar tingkat menengah sampai sarjana, tertarik melanjutkan studi ke Belanda. Antusiasme itu bisa dilihat dari kunjungan mereka untuk mendaftar masuk ke perguruan-perguruan tinggi di Belanda melalui Dutch Placement Day.

"Tahun ini kemungkinan besar akan bertambah yang mendaftar, apalagi banyak perguruan tinggi yang selama ini tidak dikenal, juga datang dengan beragam tawaran. Ini kesempatan bagi pelajar Indonesia mengeruk sebanyak-banyaknya informasi langsung dari perwakilan perguruan tinggi tujuan studi mereka," ujar Education Promotion Officer Netherlands Education Support Office (Neso) Indonesia, Inty Dienasari, kepada Kompas.com, Kamis (6/11/2014) di Erasmus Huis.

Untuk program beasiswa, beberapa program yang dipresentasikan meliputi beasiswa Studeren in Nederland (StuNed), Netherlands Fellowship Programme (NFP), Orange Tulip Scholarship (OTS), Beasiswa Pascasarjana Dikti, Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Erasmus Mundus, dan banyak lagi. Dengan adanya presentasi beasiswa dan hadirnya perwakilan universitas langsung, lanjut Inty, para pelajar lebih dimudahkan.

"Karena nantinya, sebelum mendapatkan beasiswa, mereka kan harus punya surat penerimaan dari kampusnya langsung atau Letter of Acceptance (LoA), jadi ini kesempatan mereka mencari informasi dan kontak langsung," kata Inty.

Pendapat tersebut diamini oleh Fajar Satria (28), salah seorang pengunjung. Fajar mengakui, tantangan mendapat beasiswa dan studi di Belanda adalah persyaratan mendapatkan LoA yang jauh-jauh hari perlu dipersiapkan.

Fajar menuturkan, kedatangannya memang khusus untuk berburu beasiswa, selain juga mencari perguruan tinggi yang sesuai bidangnya, yaitu ekonomi. Staf di sebuah instansi BUMN itu mengaku tertarik mencari beasiswa setelah dua tahun lalu temannya sudah lebih dulu meraih beasiswa ke Belanda.

"Karena itu, saya usahakan dapat kontak langsung dan informasi sebanyak-banyaknya dulu dari perwakilan kampus di sana. Apalagi saya maunya ambil StuNed, cocok dengan bidang saya yang jadi prioritas beasiswa ini," kata Fajar.

Seperti diketahui, StuNed memprioritaskan lima bidang kerjasama bilateral Indonesia dan Belanda. Kelima bidang itu meliputi manajemen air, ketahanan pangan, ekonomi, judisial, dan hak asasi manusia.

Rencananya, pada Selasa (11/11/2014) lusa, ia akan bertolak ke Surabaya untuk kembali mengikuti Dutch Placement Day 2014. Kegiatan tersebut juga akan digelar di Makassar, Kamis (13/11/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau