Catat... Empat Hal agar Mudah Beradaptasi Saat Kuliah di Belanda!

Kompas.com - 13/02/2015, 10:57 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Selain tak perlu mengkhawatirkan bahasa, pelajar Indonesia yang akan menimba ilmu di Belanda akan mudah beradaptasi. Hal tersebut disebabkan oleh kedekatan historis Indonesia dengan Negeri Kincir Angin itu.

Di Belanda, urusan home sick bisa lebih bisa diminimalisasi. Makanan bercita rasa Nusantara cukup mudah ditemui di sana. Nama-nama jalan yang memakai nama pulau di Indonesia hingga museum-museum yang berisikan benda-benda bersejarah asal Indonesia juga dapat menjadi obat mujarab pelelas rindu. Karena itulah, banyak mahasiswa Indonesia memilih Belanda untuk melanjutkan pendidikannya.

Sebagai pegangan untuk membuat rencana studi, simak empat hal yang perlu diperhatikan berikut ini: 

Makanan Asia

Saat melanjutkan studi di Eropa, Anda belum tentu mudah mendapatkan makanan ala Asia, terutama Indonesia. Tapi di Belanda, makanan Asia, termasuk Indonesia, dapat dengan mudah diperoleh.

Ada beberapa restoran khusus yang menyajikan masakan padang, nasi goreng, tempe, sate, sambal, bahkan terasi. Di sana juga terdapat toko-toko Asia yang menyediakan bahan pokok dan bumbu bagi Anda yang rindu memasak sendiri makanan ala Tanah Air.

Dok Nuffic Neso Indonesia Lebih dari 100 mahasiswa Indonesia dari seluruh Belanda berkumpul di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag untuk mengikuti kegiatan StuNed Day 2014, Sabtu (15/3/2014) lalu.
Komunitas Indonesia

Selain makanan Indonesia, masyarakat Belanda juga banyak yang mengenal bahasa dan budaya Indonesia. Pada dasarnya, orang Belanda memang antusias terhadap budaya-budaya di negara lain. Khusus untuk Komunitas Indonesia di Belanda pun cukup besar.

Untuk memudahkan adaptasi, pelajar Indonesia di sana perlu mengetahui letak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belanda yang berkedudukan di kota Den Haag. Tiap tahunnya, KBRI di Belanda juga mengadakan Pasar Malam Indonesia. Di acara itu selalu tersedia beragam pertunjukan seni dan kuliner khas Indonesia.

Sementara itu, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) terdapat di 17 kota di Belanda. PPI Belanda dan PPI kota sangat aktif mengadakan kegiatan. Agenda acara meliputi berbagai bidang, seperti olahraga, seni, budaya, pendidikan, serta kepemimpinan.

Jejak sejarah

Untuk membuktikan kedekatan historis Belanda dengan Indonesia, pelajar Indonesia di sana juga dapat mengunjungi beberapa museum. Isinya benda-benda bersejarah baik asli maupun replika yang berkaitan dengan budaya dan sejarah tanah air sejak jaman pra-sejarah hingga era kolonisasi Belanda atas Indonesia.

Museum-museum itu antara lain, Rijksmuseum voor Volkenkunde di Leiden, Museum Maluku di Utrecht, Museum Bataviawerf di Lelystad, Tropen Museum di Amsterdam, dan banyak lagi. Di antara museum tersebut, Rijkmuseum voor Volkenkunde adalah yang paling tua dan menakjubkan. Ratusan ribu artefak kebudayaan dari seluruh benua terdapat di sana.

Koleksi dari Indonesia pun tak kalah menakjubkan. Ada satu ruang yang disebut "Zaal Indonesie" atau Ruang Indonesia. Ini merupakan tempat khusus memamerkan koleksi-koleksi dari Indonesia.

Dok Nuffic Neso Indonesia Mahasiswa Indonesia di Belanda sedang berdiskusi bersama Program StuNed merupakan bagian kebijakan kerja sama pembangunan pemerintah Belanda
Adaptasi cuaca

Tak seperti di Indonesia, secara geografis Belanda memiliki empat musim. Pelajar Indonesia di sana harus mempersiapkan diri bertemu empat musim ini.

Halaman:
Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau