"Negeri Van Oranje", Inikah Gita Cinta Studi di Belanda?

Kompas.com - 10/08/2015, 15:34 WIB
Muhamad Malik Afrian

Penulis

KOMPAS.com – Ada yang berbeda pada pre-departure briefing Nuffic Neso Indonesiatahun ini. Disebut berbeda, karena para mahasiswa yang akan melanjutkan studi ke Belanda mendapatkan pengalaman langsung dari para pemeran film Negeri Vvan Oranje yang hadir, Sabtu (8/8/2015).

Tahun ini Nuffic Neso Indonesia bekerja sama dengan Negeri Van Oranje (NVO) memperkenalkan Belanda berdasarkan pengalaman mahasiswa yang melanjutkan studi ke Negeri Kincir Angin itu. Salah satunya seperti diungkapkan Abimana Aryasatya, pemeran Wicak di film Negeri Van Oranje.

Abimana menceritakan, ketika bertemu dengan para mahasiswa saat pre-departure briefing di Erasmus Huis, Jakarta, Sabtu (8/8/2015). Menurut dia, para mahasiswa yang akan melanjutkan studi di Belanda dan ketika sudah lulus akan merasakan suatu kehilangan. Mereka akan kehilangan cinta terhadap budaya dan nyamannya suasana lingkungan dan sahabat selama berada di Belanda.

Negeri Van Oranje memang bercerita tentang para pelajar yang sedang menempuh pendidikan di Belanda. Dengan demikian, latar belakang kisah persahabatan cukup kental di film ini.

"Saya cukup banyak belajar ketika melakukan proses syuting di Belanda. Selain banyak belajar mengenai sejarah, khususnya sejarah mengenai Indonesia di perpustakaan di sana, saya juga menyukai keindahan tata kota di sini yang rapih sehingga sulit sekali ketika harus meninggalkan Belanda," ujar Abimana.

Film Negeri Van Oranje memang mengambil syuting di beberapa kota di Belanda, antara lain Utrecht, Leiden, Amsterdam dan Rotterdam. Di kota-kota itu masyarakatnya sangat bersahabat, dan makanannya yang khas Belanda memberikan kenyaman dan membuat betah berlama-lama berada di negara itu.

"Tapi, sebaiknya, kalian yang akan berangkat ke Belanda, mempersiapkan pakaian yang tebal karena suhunya cukup dingin. Selain itu, para mahasiswa juga harus selalu memperhatikan waktu beraktivitasnya, karena saya pernah mengalami kejadian ditinggal oleh jemputan karena telat. Jadi, di sana sangat on time," timpal Arifin Putra, pemeran karakter Banjar di film tersebut.

Sementara itu, salah satu penerima beasiswa Studeren in Nederland (StuNed), Novi Sulistianingsih, mengatakan bahwa dirinya semakin tidak sabar setelah mendengarkan cerita dari teman-temannya yang sudah lebih dulu ke Belanda. Keinginannya melanjutkan studi ke luar negeri memang sudah diinginkannya sejak 2007 lalu. Namun, ia baru mendapatkan kesempatan itu pada 2015 ini, yaitu menimba ilmu ke Belanda.

"Saya mencoba mendaftar di Universitas of Twente dan diterima. Barulahnya saya mencoba untuk mengajukan aplikasi ke StuNed," tutur Novi yang juga lulusan Universitas Diponegoro.

Novi menceritakan bahwa perjuangannya mendapatkan beasiswa ke luar negeri tidaklah muda dan butuh perjuangan. Sudah sekitar delapan tahun dirinya berusaha dan akhirnya diberikan kesempatan melalui program beasiswa StuNed.

Di Belanda, lanjut Novi, ia mengambil program studi Urban Planning and Management di Universitas of Twente, Enschedhe. Saat ini dirinya sedang mempersiapkan diri dan dijadwalkan berangkat ke Belanda pada 10 September 2015 mendatang.

Baca juga: 197 Mahasiswa Indonesia Raih Beasiswa Studi ke Belanda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau