KOMPAS.com - Imunisasi menjadi salah satu upaya untuk mencegah anak terpapar berbagai penyakit.
Imunisasi bertujuan untuk melindungi anak terhadap penyakit tertentu yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
Jika anak memiliki kekebalan tubuh yang baik, otomatis dapat memaksimalkan pertumbuhan mereka.
Seiring perkembangan teknologi dunia kesehatan, ada juga beberapa vaksin yang kini wajib diberikan pada anak. Misalnya vaksin Japanese encephalitis (JE) yang diberikan mulai umur 9 bulan di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis. Vaksin ini untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun kemudian.
Program BIAN dari pemerintah
Dalam pemberian imunisasi, ada imunisasi dasar yang semuanya wajib diberikan kepada anak. Pemberian imunisasi yang lengkap juga menjadi investasi kesehatan bagi anak.
Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Nasional Diponegoro Universitas Diponegoro (RSND Undip) dr. Mulyono mengatakan, pemerintah saat ini sedang menggalakan program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) dengan tujuan untuk mengejar ketertinggalan imunisasi pada anak ketika masa pandemi Covid-19.
Hal ini disebabkan karena masih banyak anak yang seharusnya sudah melakukan imunisasi lengkap namun belum mendapatkannya karena banyak tempat penyedia imunisasi tutup.
"Program BIAN atau Bulan Imunisasi Anak Nasional ini merupakan momen yang baik untuk melakukan imunisasi anak," ujar Mulyono seperti dikutip dari laman Undip, Minggu (10/7/2022).
Jangan khawatir efek imunisasi
Mulyono mengimbau agar masyarakat tidak khawatir terhadap efek samping dari vaksinasi atau imunisasi ini. Pasalnya manfaat imunisasi lebih banyak dibandingkan efek setelah diberikan imunisasi.
Di Indonesia, perihal kehalalan imunisasi dasar telah teruji halal karena tidak mengandung tripsin babi.
Ada beberapa tips dari dr. Mulyono apabila anak mengalami demam setelah imunisasi. Berikut tips dari dokter RSND Undip jika anak mengalami demam setelah imunisasi:
1. Jangan selimuti anak dengan selimut yang tebal.
2. Tidak mengompres menggunakan es.
3. Jika panas tidak kunjung reda dan dirasa menganggu aktivitas anak maka dapat diberi obat penurun panas.
"Vaksinasi itu adalah hak anak yang menjadi kewajiban orangtua. Orangtua diharapkan mampu mencatat sebaik mungkin riwayat vaksinasi anak sebagai kado masa depan anak," tegas Mulyono.
Orangtua turut sukseskan program imunisasi dari pemerintah
Selain itu, para orangtua bisa turut menyukseskan program pemerintah dalam program vaksinasi. Serta orangtua tidak perlu khawatir karena segala kemungkinan akibat dari vaksinasi ini telah diperhitungkan pemerintah.
Imunisasi dasar untuk anak, lanjut Mulyono, juga mudah diperoleh di Puskesmas dan di rumah sakit secara gratis maupun berbayar.
"Adapun imunisasi untuk bayi ada beberapa macamnya. Khusus bayi yang baru lahir dapat diberikan imunisasi Hepatitis B-0 yang bermanfaat mencegah penyakit hepatitis," urai dia.
Selain itu juga ada imunisasi Polio 1 yang diberikan ketika usia bayi baru lahir sampai satu bulan.
Imunisasi BCG, imunisasi DPT yang diberikan ketika usia bayi 2,3 dan 4 bulan, imunisasi MR untuk bayi berusia 9 bulan.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/07/11/052700171/tips-atasi-anak-demam-setelah-imunisasi-dari-dokter-undip