tak perlu jadi/memposisikan diri sbg 'tokoh' tertentu untuk melakukan upaya peningkatan ke arah yang lebih baik. yang di depan mata saja dulu, lakukan dengn benar &penuh tanggung jawab! agen perubahan adalah kita sbg siapapun kita. bahkan sbg petani pun (buruh tani=pahlawan pangan)#jernihberkomentar
sama ky kepala situ,isinya sampah., membalas komentar bayar pengamat : berita bayar pengamat = berita sam pah = ahmad rizali, memanfaatkan kisruh yg ada untuk mengemis rupiah media = wartawan sam pah = pengamat sam pah.
pak nadiem, yang diinginkan jokowi itu simpel. berkaitan dengan visi jokowi tentang revolusi mental. solusinya adalah pembentukan karakter anak didik di level sekolah dasar, kelas paud sd kelas 12 atau lulus slta. rombak kurikulum menjadi 75% simulasi pembentukan karakter. simpel kan.
artikel yang bagus dan ini termasuk resources yang menambah keyakinan saya bahwa nadiem makarim bukan orang yang terbaik untuk jabatan menteri pendidikan dan kebudayaan indonesia. ia yang terbaik untuk jabatan menkominfo. #jernihberkomentar
sma seriuskan pada bagian pemetaan minat2 dan bakat2. pendidikan pergaulan, disiplin dan tanggungjawab berlalu-lintas, pengetahuan tanggung jawab sosial, teamwork bukan asal membentuk kelompok, porsi pnddkn agama ditambah lebih kearah mengerti substansi bukan menghafal. know what, know how, know why
smp perlu diajarkan ilmu+pengetahuan dan diiringi dengan contoh real dan dijelaskan manfaat masing2 hal yang dipelajari tsb. mulai dikenalkan action and consequences yg penting bagi anak puber, pendidikan anti bullying- ciri - sebab dan bahaya serta penanganannya, leadership, tambah jam pnddkn agama
tanamkan adab, perilaku, pengetahuan dasar alam dan sosial secara real dan disiplin yang baik dan menyenangkan pada pnddkn dasar. kurangi porsi hafalan istilah keilmuan dan hal2 abstrak yang msh belum perlu bagi anak sd. pendidikan guru agar mencakup ilmu psikologi yg mumpuni, jgn cuma dasar
terimakasiih...saya mendukung sekali program pendidikan ini...anak2 indonesia seharusnya dididik dan mendapatkan pendidikan yang tepat guna. saat harus berkompetisi dalam kehidupan nyata, mereka mampu menghadapi. bravo pendidikan indonesia!