Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motivasi Memakai Bahasa Jawa Makin Tiada

Kompas.com - 02/04/2009, 01:33 WIB

Jangan sekadar sosialisasi

Namun, sejumlah pihak sepakat, butuh usaha lebih besar daripada hanya sekadar sosialisasi. Perkara yang jauh lebih pokok dan mendasar adalah bagaimana menumbuhkan kembali motivasi belajar bahasa Jawa. Program ini juga harus didukung secara menyeluruh, tidak saja di lingkup pendidikan, tetapi juga di semua bidang.

Budayawan dan Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada Bakdi Sumanto berpendapat, pelestarian penggunaan bahasa dan aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari harus dimulai dengan menjadikannya sebagai suatu kebutuhan. Program pelestarian ini pun harus berjangka panjang dan disiapkan secara serius.

"Kebudayaan selalu bersangkutan dengan kebiasaan masyarakat dan kebiasaan masyarakat identik dengan proses pembentukan yang tidak sebentar. Oleh karena itu, pemerintah harus berpikir jangka panjang, tidak hanya tercetus tiba-tiba kemudian hilang. Budaya akan hilang ketika tidak digunakan lagi," ujar Bakdi.

Hal ini bisa dilakukan dengan membuat bahasa Jawa penting untuk dipelajari, sebagaimana bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dengan kata lain, pemerintah harus "memaksa" adanya ketertarikan untuk mempelajarinya.

Kebutuhan untuk mempelajari bahasa Jawa menurut Ketua Dewan Kebudayaan DIY Yuwono Sri Suwito juga harus dipandang dari segi filosofis yang terkandung di dalamnya. Sistem pembelajaran bahasa Jawa pun harus diubah.

"Saat ini, konteks pelajaran bahasa Jawa tidak sesuai dengan perkembangan zaman sehingga tidak lagi menarik untuk dipelajari. Bahasa Jawa pun akhirnya hanya menjadi mata pelajaran komplementer, sekadar ada. Dalam beberapa kasus, pengantar pelajaran bahasa Jawa malah menggunakan bahasa Indonesia," tutur Yuwono.

Hal utama yang harus ditumbuhkan, menurut Yuwono, adalah rasa bangga ketika menggunakan bahasa Jawa. Kebanggaan yang disertai dengan kebutuhan niscaya dapat mendorong kelestarian budaya Jawa. (IRE/YOP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com