Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Budaya Banjar Lewat Buku

Kompas.com - 21/04/2009, 02:25 WIB

”Saya menerbitkan buku-buku itu dengan modal sendiri. Paling banyak setiap cetak sekitar 500 eksemplar. Kalau habis, baru dicetak lagi. Alhamdulillah, dari buku-buku inilah rezeki datang,” ungkapnya.

Dulu, untuk memasarkan buku-buku itu, Syamsiar harus mendatangi satu per satu toko buku di Banjarmasin. Kini, toko buku besar seperti Gramedia di Banjarmasin secara rutin mengambil buku-buku budaya Banjar itu.

”Saya ikut senang. Ini berarti semakin banyak generasi muda di Kalsel yang mau mempelajari budaya lewat buku,” ucapnya.

Buah observasi

Buku-buku karya Syamsiar bukanlah hasil riset mendalam seperti yang dilakukan para peneliti. Buku-buku itu hasil observasi dan wawancara langsung dengan obyek yang ditulisnya.

Kepandaian menulis guru SD dan dosen di beberapa universitas di Banjarmasin ini terasah karena ia pernah menjadi wartawan. Syamsiar menjadi wartawan setelah mendapat kursus wartawan Pro Patria Yogyakarta selama 10 bulan pada 1956. Dia lalu bergabung dengan beberapa surat kabar dan majalah lokal.

Pengalamannya di dunia wartawan hingga tahun 1989 antara lain menjadi reporter Masyarakat Baru di Samarinda, koresponden Sinar Islam di Jakarta, koresponden Suara Pemuda Medan, dan menulis untuk majalah Pembina di Surabaya.

Syamsiar juga pernah menjadi wartawan Suara Kalimantan, wakil redaksi pada majalah mingguan Waja Sampai Kaputing, wakil pimpinan majalah seni dan budaya Bandarmasih, dan pemimpin redaksi pada buletin Keluarga Berencana di Banjarmasin.

”Saya sekarang sedang menyusun buku terkait makanan tradisional Banjar. Sedikitnya ada 41 macam kue khas yang ada di Banjar. Informasi itu saya dapatkan dari mendatangi beberapa warung yang menjual wadai (kue) Banjar. Sambil nongkrong di warung, saya bisa mendapatkan bahan-bahan untuk tulisan,” katanya.

Bagi sebagian orang, apa yang dilakukan Syamsiar itu tampak sederhana. Namun dia berkeyakinan, dengan observasi langsung justru dia bisa memperkaya informasi tentang budaya yang akan ditulisnya.

Data Diri

• Nama: Syamsiar Seman • Lahir: Barabai, Kalimantan Selatan, 1 April 1936 • Profesi: Penulis budaya Banjar • Pendidikan: Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Banjarmasin • Pengalaman Kerja:- Guru sekolah rakyat sampai kepala sekolah dasar - Pegawai Kantor Gubernur Kalsel (1963-1974)- Eselon III BKKBN Kalsel (pensiun 1992)- Dosen Luar Biasa Fakultas Sospol Unlam (1977-1979), Fakultas - Dakwah IAIN Antasari (1979-1988), dan beberapa perguruan tinggi - swasta di Banjarmasin- Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Negara pada Institut Administrasi - Bina Banua (1982-1985) • Organisasi:- Sekretaris Dewan Kesenian Daerah Kalsel (1971-1977)- Ketua Badan Koordinasi Kesenian Indonesia Kalsel (1978-1980)- Anggota Pengurus Kesenian Daerah Kalsel (1994-kini)- Anggota Lembaga Budaya Banjar Kalsel (1997-kini) • Penghargaan:- Penghargaan Sastra dari Gubernur Kalsel (1977)- Penghargaan Windu Kencana Jakarta (1984)- Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya Kelas III - dari Presiden (1989)- Penghargaan Tanda Kesetiaan Dwi Kencana Jakarta (1990)- Penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia (1999)- Borneo Award (2000)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau