Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cita-cita Saya Akhirnya Kandas...!

Kompas.com - 08/06/2009, 09:15 WIB

Tidak sedikit muridnya yang masuk ke berbagai perguruan tinggi negeri melalui jalur penelusuran minat dan kemampuan (PMDK). Dengan adanya cap curang, pandangan masyarakat terhadap SMAN 2 Ngawi dikhawatirkan menjadi berubah. Kepercayaan PTN terhadap SMAN 2 Ngawi juga dikhawatirkan bakal merosot, bahkan hancur.

”Padahal, kami tidak curang. Sampai saat ini kami tidak tahu kesalahan kami sehingga harus mengikuti UN ulang,” kata Dwi, siswa SMAN 2 Ngawi yang telah diterima melalui jalur PMDK di Teknik Industri Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Membingungkan

Siswa dan guru di SMAN 2 Ngawi saat ini dilanda kebingungan. Informasi awal, menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), mereka harus mengikuti Ujian Nasional (UN) ulang pada 8-12 Juni mendatang, tanpa jelas penyebabnya. Namun, informasi terbaru, Ujian Nasional ulang ditunda pelaksanaannya tanpa kejelasan waktu. Padahal, tanggal 13 Juni mendatang semestinya pengumuman kelulusan untuk siswa SMA dilakukan.

Lain lagi yang dialami guru dan siswa SMA Negeri 6 Cimahi dan SMA Pasundan 2 Cimahi. Kedua sekolah di Jawa Barat ini termasuk sekolah yang harus mengikuti UN ulang berdasarkan Surat Keputusan BSNP Nomor 16/SK-UN/BSNP/V/2009. Dasar keputusan itu adalah adanya verifikasi Depdiknas yang menyebutkan adanya pola pilihan jawaban siswa yang dianggap merugikan peserta ujian.

”Kami tidak bisa berbuat apa-apa, selain pasrah pada keputusan pemerintah,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Pasundan 2 Cimahi Sri Rahayu.

Pihak sekolah berikut siswanya, ujar dia, sebelumnya sudah terpukul dengan keputusan dari BSNP yang mengharuskan mereka untuk mengadakan ujian ulang. Terlebih lagi mereka tidak pernah mengetahui kesalahan apa yang terjadi sehingga pelaksanaan ujian harus diulang.

Hal serupa diungkapkan Dodi Sularto, Humas SMAN 6 Cimahi. Pihaknya tetap akan mengikuti apa pun keputusan pemerintah pusat karena itu menyangkut nasib dan masa depan murid.

Dalam keputusan BSNP di atas, mata pelajaran yang harus diulang untuk SMA Pasundan 2 Cimahi untuk jurusan IPA adalah Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Biologi, dan Matematika. Untuk jurusan IPS, mata pelajaran yang diulang adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, dan Geografi.

Secara terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Atas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Otji S Wiharyadi mengatakan, ketidakpastian UN ulang ini dikhawatirkan berdampak buruk terhadap siswa. ”Kami harap ada kabar kepastian secepatnya,” ucapnya.

Di Kendari, Sulawesi Tenggara, Hikman Ballagi, Ketua Komisi C DPRD Kota Kendari, mengatakan, pihaknya sudah menanyakan kepada pihak berwenang di Jakarta dan diperoleh informasi UN ulang harus dilakukan di SMAN 5 Kendari dan 16 SMP/MTs di Kendari. Alasannya, di sekolah-sekolah itu dicurigai terjadi kebocoran soal UN.

”Ini dilema bagi siswa. Jika dipaksakan UN ulang, anak-anak sudah tidak siap. Tapi jika tidak UN ulang, anak-anak bakal tidak lulus,” ujarnya.

Dalam kasus ini, murid memang yang menjadi korban dari ketidakjelasan dan ketidakpastian. (INE/ELD/JON/ANG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau