Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Uang demi Anak

Kompas.com - 26/06/2009, 05:29 WIB

Pegadaian pun ramai

Selain bank perkreditan, pegadaian pun ramai diserbu warga. Di Bogor, pengguna jasa Perum Pegadaian naik signifikan begitu memasuki bulan Juni ini, kata Manajer Pegadaian Cabang Warung Jambu Agnes Arnelawati di kantornya, Selasa sore.

”Sudah biasa menjelang anak masuk sekolah, nasabah kami bertambah,” katanya.

Menurut Agnes, selama Juni omzet naik sampai 10 persen dibandingkan dengan kurun waktu yang sama tahun 2008. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pada Mei lalu kenaikannya malah lebih besar, yaitu 25 persen. Jumlah nasabahnya pun naik, mencapai 17 persen.

”Ini hanya di kantor cabang. Belum termasuk pemasukan dan jumlah nasabah dari tiga unit pelayanan cabang kami, yang mulai beroperasi mulai April lalu,” tambah Agnes.

Ketiga unit pelayanan cabang itu ada di Indraprasta, Pakuan, dan Plaza Jambu Dua. Melihat tingginya atensi nasabah, maka di Plaza Jambu Dua, pelayanan pegadaian dibuka sesuai jam operasional mal, yaitu pukul 10.00 hingga 20.00.

Mereka ke pegadaian karena butuh biaya pendidikan buat anak-anak mereka. Hal itu bisa dilihat catatan yang diberikan nasabah mengenai tujuan meminjam. ”Nasabah ini perlu dana mulai dari Rp 500.000 sampai puluhan juta. Karena, orang Bogor itu banyak yang anaknya kuliah di luar kota. Ada yang untuk biaya kuliah anaknya di Yogyakarta untuk program S-2. Mahasiswa juga banyak yang menggadaikan laptop dan telepon selulernya,” kata Agnes.

Peningkatan omzet juga terjadi di Pegadaian Cabang Karang Tengah, Kota Tangerang. Menurut Asisten Manajer Operasional Pegadaian Cabang Karang Tengah, Kota Tangerang, Silvana, peningkatan omzet mulai terlihat dalam sebulan terakhir. Pada bulan Mei omzet mereka mencapai Rp 6,91 miliar, sementara sampai tanggal 23 Juni omzet sudah mencapai Rp 6,6 miliar. ”Diperkirakan, omzet akan meningkat lebih dari bulan Mei,” kata Silvana.

Menurut dia, peningkatan omzet masih akan terus terjadi hingga bulan Juli dan Agustus menjelang anak sekolah masuk sekolah. Pada Juli 2008, kata Silvana, omzet mereka mencapai Rp 7,39 miliar.

”Jika dilihat dari nilainya, ada peningkatan. Namun, jika mengacu dari besaran target, omzet itu tidak meningkat,” papar Silvana. Target omzet tahun 2008 sebesar Rp 82 miliar dan tahun 2009 menjadi 125 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com