Oleh Try Harijono dan Luki Aulia
KOMPAS.com - Berikanlah soal Matematika yang sulit. Terserah soal apa saja. Merlin Enjelin Rosalina Kogoya (9) dan Demira Jikwa (8) pasti bisa menjawabnya dengan benar dan sangat cepat. Padahal, keduanya bukanlah siswa sekolah favorit di kota besar atau di Jakarta.
Kedua anak tersebut adalah siswa kelas III sekolah dasar di Kabupaten Tolikara, daerah pedalaman di Provinsi Papua.
Tidak mudah menemukan kabupaten tersebut dalam peta. Maklum, kabupaten pemekaran. Tidak gampang pula untuk menjangkau kabupaten di daerah pegunungan Papua itu. Hanya pesawat kecil berkapasitas beberapa orang yang bisa menjangkau kabupaten itu. Itu pun jika cuaca memungkinkan.
Namun, berbagai keterbatasan alam tersebut tidak menghalangi Merlin dan Demira untuk piawai dalam Matematika. Kepiawaian mereka dalam Matematika dibuktikan di sebuah ruang pertemuan di Jayapura, awal September lalu.
Disaksikan para pejabat, tokoh masyarakat, dan aktivis lembaga swadaya masyarakat, atraksi kedua siswa tersebut membuat tercengang. Soal-soal untuk siswa kelas VI bisa dikerjakan dengan baik. Soal-soal penambahan, perkalian, perhitungan desimal, kuadrat, dan pitagoras bisa mereka selesaikan dengan sangat cepat.
”Kalau soal cerita, memang sedikit bingung,” kata Merlin, siswa kelas III SD Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Persekutuan Gereja-Gereja Kristen Injil di Papua.
Diuji di Jakarta
Tak cukup di Jayapura, pembuktian serupa dilakukan akhir September lalu di Jakarta. Selain Merlin, ada pula dua siswa kelas VI SD Negeri Tolikara, yakni Ali Kogoya dan Wemi Jikwa. Ketiganya menjalani simulasi ujian Matematika oleh Surya Institute. Mereka diberi 40 soal Matematika dengan waktu pengerjaan 120 menit.
Setelah ujian selesai dan hasilnya diperiksa Surya Institute dan Qindy Academy, Wemi mendapat nilai 6,75, sedangkan Ali dan Merlin sama-sama mendapat nilai 6,25.