Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Kampungan Tak Sekadar Antik

Kompas.com - 10/10/2009, 11:33 WIB

Soal kemasan ini sangat berkaitan dengan sumber bahan baku. Dulu, sebelum berkembangnya alat transportasi yang lebih modern, orang membangun rumah disesuaikan dengan sumber bahan baku atau material setempat. Misalnya, di kawasan pegunungan yang banyak menghasilkan kayu, kebanyakan penduduknya akan membangun rumah dengan menggunakan material kayu.

Terdesak Gaya Modern
Tipe rumah kampungan hingga kini masih terdapat terutama di kawasan pegunungan,pedesaan dan sebagian kecil di daerah perkotaan. Karena merupakan bangunan tradisional, kebanyakan yang sekarang masih ada, merupakan rumah peninggalan masa lalu, yang diwariskan turun-temurun dan umurnya rata-rata di atas 30 tahunan.

Sebagaimana rumah tradisional lainnya seperti joglo maupun limasan, jumlah rumah kampungan kian hari kian menyusut. Dan kebanyakan kondisinya tidak terawat. Banyak faktor penyebabnya, salah satunya adalah kian terdesak oleh bangunan gaya modern. Orang kurang berminat lag membangun rumah model tersebut lantaran tak lagi up to date.

Memang saat ini bermunculan bangunan baru yang dibangun dengan model kampungan, namun kebanyakan fungsinya bukan lagi sebagai hunian. Ada yang untuk resto, galeri, perkantoran darurat

Bangunan yang dibangun dengan peruntukan seperti itu tentu saja kualitasnya jauh lebih bagus daripada bangunan hunian warisan yang umumya sudah lama.

"Berkah" Gempa
Rumah bergaya kampungan kuno memang kian sedikit. Namun upaya memodifikasi model kampungan secara modem juga bermuculan. Di kawasan Yogyakarta selepas gempa bumi, misalnya, ada puluhan rumah bergaya "neokampungan"; yakni sebutan untuk bangunan bergaya modifikasi kampungan dengan modern, yang dibangun untuk para korban gempa.

Salah satu contohnya rumah yang dibangun CHF International, yang penda juga didukung oleh Kemitraan Indonesia-Australia dan didanai oleh Ausaid, sebuah lembaga donor pemerintah Australia.

Arsitektur bangunannya menggunakan model,  namun unsur-unsur lainnya seperti pengatapan, pintu,  penataan kamar, dan aksesori lainnya bergaya modem. Toh begitu bangunannya tak kalah dibanding bangunan lainnya. cantik, jelas lebih kokoh dan gempa, karena bangunan dirancang untuk itu.

Bisa Dibuat Indah
Ketika membayangkan rumah kampungan, biasanya yang tergambar adalah bangunan kusam kuno dan tentu saja ringkih. Tidak kokoh. Itu karena saat ini kita terbiasa melihat banguan modern yang modelnya variatif dan strukturnya serba beton.

Padahal sebenarnya, semua model atau gaya arsitektur rumah, termasuk yang kampungan, bisa dibuat indah dan kokoh. Persoalan membuat indah bangunan adalah urusan estetika penggarapan. Untuk membuat rumah indah, misalnya bisa dengan cara menambahkan aksesori, penempatan yang selaras, penempatan tanaman hias, dan lain-lain.

Sedangkan untuk memperkokoh itu terkait dengan teknis penggarapan dan kualitas bahan. Rumah kampungan jika dikerjakan dengan teknis penggarapannya benar dan pilihan bahannya berkualitas, akan lebih kokoh. Misalnya dengan ditarnbah sloof, ring, dan pilar beton untuk menopang kekuatan (Tabloid Rumah/Singgir Kartana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com