Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, 18 Wanita Korban Trafficking Tiba di Manado

Kompas.com - 13/03/2010, 23:58 WIB

Sepanjang jalan, bus tersebut mendapat pengawalan ekstra dari patroli jalan raya Polda Sulut dan sejumlah mobil yang ditumpangi anggota polisi. Tiba di Mapolda, mereka tak langsung menjalani pemeriksaan kesehatan melainkan diberi makan yang telah disediakan penyidik Polda. Pemeriksaan kesehatan dilakukan dr Paula Lihawa, dokter RS Bhayangkara Polda Sulut dibantu seorang perawat.

Amatan Tribun Manado, pemeriksaan kesehatan meliputi cek tekanan darah serta pemeriksaan kesehatan luar lainnya seperti pemeriksaan detak jantung dan denyut nadi.

"Itu memang prosedur yang wajib dilakukan untuk mereka. Kita harus pastikan, sejauh mana kesehatan mereka, apa ada yang stress, bahkan jika perlu diperiksa apa ada yang hamil atau mengalami tekanan mental," ujar salah seorang penyidik yang ikut menjemput korban.

Kabid Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sulut, AKBP Benny Bella mengatakan, para korban dipulangkan atas kemauan sendiri bukan tanpa paksaan. Selama di Jayapura, mereka disekap dan senantiasa diawasi oleh penjaga cafe.

"Kita akan terus berupaya mengembangkan bukti-bukti dalam penyidikan, upaya untuk membongkat sindikat pengiriman orang ini tetap dilakukan, bukan hanya yang di Papua saja, tapi daerah lain," ujarnya, Sabtu (13/3)

Menurut Bella, para korban setelah melalui tahapan rehabilitasi dan pembinaan mental akan dipulangkan ke orangtua atau keluarga masing-masing. Usaha pemulangan akan dilakukan tuntas oleh Polda Sulut.

Ia mengatakan, saat ini Polda makin mengintensifkan pemeriksaan dan penyidikan terhadap semua kasus trafficking, baik yang sedang ditangani Polda, Polres Bitung, maupun Polres Amurang.

"Kami berupaya semaksimal mungkin. Untuk pemulangan korban lainnya, kami akan koordinasi dengan instansi terkait, yakni polda dimana para korban dipekerjakan, pemdanya dan pihak terkait lainnya," ujarnya lagi.

Hasil pemeriksaan korban trafficking asal Tondano yang berhasil digagalkan Polsek Wenang, di Batam, Kepri masih terdapat sekitar sepuluh perempuan asal Sulut yang dipekerjakan di sejumlah club malam dan bar.

Rumah singgah

Usai menjalani pemeriksaan kesehatan dan pendataan kembali, para korban belum bisa pulang ke keluarga dan orangtua masing-masing. Mereka akan ditempatkan di shelter (rumah singgah) Komda PPA Sulut yang terletak di kompleks GOR Sario. Di sini, mereka akan menerima pembinaan dan tindakan rehabilitasi oleh aktivis Komda PPA dan LSM Swara Parangpuan Sulut.

"Setelah dirasa cukup, baik iu keterangan dalam penyidikan, dan mereka dianggap layak dikembalikan, akan kami (polda) antar ke keluarga masing-masing, " ujar Bella seraya menyatakan, pihaknya tidak serta merta melepas para korban begitu saja ke Komda Sulut melainkan tetap dibawah pengawasan penyidik Dit Reskrim. (Fernando Lumowa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau