Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU Politik dan Retaknya Modal Sosial

Kompas.com - 23/03/2010, 04:31 WIB

Selama berdirinya PKB, misalnya, setidaknya sudah terjadi tiga kali konflik di internnya yang melibatkan keluarga inti NU, yaitu antara kubu Gus Dur dan Matori Abdul Jalil (yang dimenangi Gus Dur), kubu Gus Dur dengan Alwi Shihab-Saifullah Yusuf (kembali dimenangi Gus Dur), dan terakhir konflik Gus Dur dengan Muhaimin Iskandar yang ternyata dimenangi oleh kubu Muhaimin. Konflik terakhir ini masih terbawa hingga Gus Dur wafat, suatu yang memprihatinkan yang sekaligus merupakan bagian dari luka sejarah dalam keluarga NU yang mungkin sulit tersembuhkan.

Kedua, NU akan semakin sulit untuk menjadikan dirinya sebagai modal sosial untuk gerakan sosial dalam rangka perubahan kehidupan kebangsaan yang lebih baik. Padahal, benih-benih ke arah itu sudah muncul demikian kuat di dalam tiga periode kepemimpinan Gus Dur (1984 hingga sebelum pendirian PKB), yang ditandai dengan, antara lain, begitu kritisnya sikap para tokoh dan aktivis NU terhadap kekuasaan otoriter Orde Baru dan maraknya gerakan advokasi penyadaran hak-hak politik, budaya, dan ekonomi rakyat.

Mereka yang dulunya demikian aktif di kancah civil society dan kritis terhadap kekuasaan yang korup justru beramai-ramai masuk panggung politik. Kecenderungan seperti ini bila tak dibuatkan rambu-rambunya oleh NU, warga NU akan terus teracakacak, retak, dan akan mengalami pembusukan dari dalam. Inilah yang perlu direnungkan mendalam oleh seluruh elite dan warga NU.

Selamat bermuktamar.

Laode Ida Sosiolog, Wakil Ketua DPD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com