Dari hasil uji coba yang dibuat sesuai standar UASBN, nilai yang diraih siswa melampaui nilai minimal. ”Kami merasa siap menerapkan standar kelulusan 5,5,” ujar Sudiyanto.
Di Jakarta tidak semua sekolah percaya diri menetapkan nilai minimal di atas 5. Dana Helli, Kepala SDN Jembatan Besi 04 Jakarta, mengatakan, di sekolahnya hanya berani menetapkan standar kelulusan 3,5.
”Kami melihat dari hasil try out, masih ada siswa yang tidak bisa mencapai standar minimal yang diharapkan,” kata Dana.
Menurut Dana, anak-anak di sekolah tersebut umumnya berlatar belakang ekonomi dari keluarga tidak mampu. Sekolah sudah memberikan pelajaran tambahan sejak Oktober lalu, tetapi masih ada siswa yang tidak bisa mencapai nilai 4.
”Keputusan dewan guru dan komite sekolah, kami tetapkan nilai 3,5 saja. Kenaikan memang hanya sedikit dibanding tahun lalu,” ujar Dana.