Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tesis dan Disertasi Aspal Kian Meluas...

Kompas.com - 01/10/2010, 09:36 WIB

Tono (36), pengajar di PTN terkemuka di Jakarta, mengaku pernah menghubungkan temannya, calon notaris, yang butuh bantuan membuat tesis, dengan temannya yang dosen di PTN terkenal di Jakarta. Aan (31), magister komunikasi dari PTN ternama di Jakarta, mengaku ”mengampu” temannya dalam menyelesaikan disertasi di sebuah PTN di Jakarta.

Di Surabaya, Tria, yang mengaku magister manajemen dari PTN terkenal di kota itu, bersedia melayani konsultasi melalui internet menjelang mahasiswa ujian tesis atau disertasi. Dia dan teman-temannya sanggup membuatkan tesis dan disertasi dari bidang keilmuan apa saja, termasuk kedokteran bidang tertentu, kecuali psikologi, arsitektur, dan teknik mesin.

”Konsultan untuk teknik mesin sudah berhenti, dapat kerja lebih baik,” paparnya.

Motivasi kedua belah pihak beragam. Dari pembuat, ada yang beralasan untuk menyambung hidup, seperti pengakuan Igar. Ada yang untuk mobilisasi sosial vertikal.

”Saya mendapat jaringan teman-teman orang yang saya bantu. Dari kontak-kontak itu saya dapat pekerjaan sampai sekarang,” kata Wid, sarjana tata negara, yang tutup mulut tentang orang yang dia bantu.

Motif dari pihak pemesan juga macam-macam, mulai dari agar diangkat jadi PNS, naik pangkat, gengsi, hingga mobilisasi sosial vertikal. Ira, yang pernah menjadi peneliti biologi di PTN di Bandung, menyebut, ada dokter klinik ”menyeberang” ke bidang riset laboratorium minta dibuatkan penelitian.

Selain ingin gelar mentereng, doktor, juga untuk membuat makalah yang dibawa ke seminar di luar negeri dan agar usia kerja sebagai PNS lebih panjang. ”Untuk makalah ilmiah, nama saya dicantumkan sebagai penulis kedua karena si dokter memotong DNA saja tidak bisa, tetapi dia pesan penelitian menyangkut biologi molekuler,” tutur Ira.

Ira dan beberapa teman bersedia melakukan penelitian pesanan itu karena semangat mengembangkan ilmu sebagai peneliti tidak difasilitasi memadai. ”Bahan kimia untuk penelitian mahal sekali dan penelitian selalu berisiko gagal sehingga harus diulang,” papar Ira.

Biaya bervariasi

”Biro jasa” menawarkan dari Rp 1,5 juta untuk skripsi, Rp 3,5 juta untuk tesis, hingga Rp 35 juta untuk disertasi. ”Biaya ini murah dibandingkan dengan tempat lain,” kata Oni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com