Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cangkang Telur Pengganti Tulang

Kompas.com - 08/10/2010, 04:26 WIB

Nawa Tunggal

Kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas, dan berbagai kecelakaan lainnya kerap menimbulkan luka dan hilangnya beberapa serpih tulang. Sel-sel tulang sebenarnya memiliki kemampuan memulihkan diri, tetapi pemberian pengganti tulang yang hilang bisa mempercepat pemulihan secara lebih sempurna.

Serbuk hidroksiapatit atau senyawa kalsium fosfat selama ini dikenal sebagai pengganti tulang sintetik. Ini dihasilkan melalui proses kimia.

Ki Agus Dahlan, periset Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor, mengembangkan pengganti tulang dengan biomaterial cangkang telur.

”Cangkang telur selama ini hanya dibuang dan hanya menjadi limbah, tetapi sebetulnya mampu dijadikan pengganti tulang manusia. Penelitian ini dimulai pada 2005 dengan terlebih dahulu mengenali karakter penyusun tulang manusia,” ujar Dahlan, Kamis (7/10/2010).

Melalui kerja sama dengan pengelola Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Dahlan dan rekan-rekan sejawatnya mendapatkan materi tulang manusia. Pada tahun-tahun pertama penelitian, diperoleh unsur-unsur kesamaan antara bahan penyusun tulang manusia dan cangkang telur. Diketahui, kalsium adalah unsur utama pembentuk jaringan keras pada tulang dan cangkang.

1.000 derajat celsius

Cangkang telur mengandung 95 persen kalsium karbonat. Untuk mendapatkan hanya unsur kalsium, Dahlan memanaskan cangkang telur dengan suhu sampai 1.000 derajat celsius.

Tidak terhenti di situ, kalsium ini harus disenyawakan lagi dengan diamonium fosfat atau fosfat sintetik dengan pemanasan sampai suhu 1.000 derajat celsius pula. ”Jadilah serbuk senyawa kalsium fosfat atau hidroksiapatit dengan karakter yang sama dengan penyusun tulang manusia,” kata Dahlan.

Pengujian kondisi senyawa hidroksiapatit dilakukan dengan menggunakan metode presipitasi dan pemanasan sampai temperatur 900 derajat celsius selama lima jam. Dia juga mencoba berbagai variasi konsentrasi kalsium dan fosfor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com