Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cangkang Telur Pengganti Tulang

Kompas.com - 08/10/2010, 04:26 WIB

Bagian tulang pada kaki belakang domba itu dibor. Lalu, bagian lubang pada tulang itu diganti dengan komposit hidroksiapatit, apatit karbonat, dan kitosan.

Hasilnya dipantau selama tiga bulan. Domba mampu bertahan secara normal. Pada bagian tulang kaki yang dibor kembali diobservasi.

”Selama tiga bulan tulang itu pulih, tetapi belum sempurna. Akhirnya diketahui, sempurna pembentukan tulangnya selama empat bulan,” kata Dahlan.

Menurut dia, hasil penelitian ini belum diujicobakan kepada manusia. Proses menuju paten pun belum digarap karena menunggu kesempatan bisa diujicobakan kepada manusia.

Penanganan luka dengan hilangnya bagian tulang saat ini, menurut Dahlan, dikenal dengan berbagai metode pembedahan dan cangkok tulang (grafting).

Tiga metode

Rekonstruksi melalui cangkok tulang mencakup metode allograft (penggantinya tulang dari manusia lainnya), autograft (pengganti tulang dari bagian lain di tubuh pasien), dan xenograft (pengganti tulang dari hewan, biasanya tulang sapi).

Metode allograft dan autograft berdampak terhadap perubahan fisik bagian tulang manusia yang diambil. Kemungkinan lain, menimbulkan kerusakan pada bagian tulang donor.

Untuk xenograft, sampai sekarang terjadi perdebatan mengenai imunologinya. Masih diperdebatkan kemungkinan terdapat suatu penyakit yang dibawa jenis hewan tersebut sehingga ditolak tubuh manusia.

”Keterbatasan dari ketiga metode tersebut bisa diatasi dengan pembuatan biomaterial tulang sintetis,” kata Dahlan.

Menurut dia, biomaterial sintetik itu juga mampu mempercepat pertumbuhan tulang. Sifatnya biocompatible dan biodegradable sehingga sistem biologi manusia tak akan menolaknya.

Dahlan mengatakan, pemanfaatan cangkang telur sebagai sumber kalsium merupakan nilai tambah dari hasil pengolahan sesuatu yang selama ini menjadi limbah terbuang. Di tengah semakin banyaknya kecelakaan transportasi, inovasi teknologi biomaterial untuk kepentingan medik ini merupakan terobosan yang amat penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com