Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gulungan Ombak Mengelilingi Kami

Kompas.com - 29/10/2010, 03:54 WIB

Saat gempa terjadi, Chandra mengaku tengah tertidur di rumahnya yang berdekatan dengan gereja, yang kini juga lenyap tersapu tsunami.

”Saya ingat, waktu bangun bergoyang-goyang. Lalu, saya dengar ada yang menyuruh lari karena takut ada tsunami. Tetapi, ada juga yang bilang tidak usah karena tidak ada apa-apa. Nyatanya, ombak datang dan menggulung kami semua,” kata Chandra lagi.

”Masih ada satu lagi jasad yang tertindih di bawah pohon-pohon itu,” sela petugas SAR berbaju oranye, yang menggunakan tutup mulut dan hidung, di lokasi mayat yang berjejeran itu. Menurut petugas, jasad tersebut kemungkinan keluarga Chandra.

67 orang

Di Dusun Muntei Baru-baru tercatat ada 301 penduduk atau 73 keluarga. Rabu lalu, saat Wapres berkunjung ke sana, yang ditemukan tewas tercatat 67 orang.

Dusun Muntei Baru-baru hanyalah salah satu dari 13 dusun yang dilanda gempa bumi dan tsunami. Dusun-dusun itu ditelan ombak karena tepat berada di pantai sebelah barat, yang menghadap Samudra Hindia, di mana pusat gempa berada sejauh 78 kilometer dari sana.

Data yang disampaikan Bupati Mentawai Edison Saleleubaja kepada Wapres di ruang VIP Bandar Udara Minangkabau, Padang, total korban tewas di wilayahnya hingga sore itu mencapai 154 orang. Sementara 400 orang lainnya dinyatakan hilang dan 4.000 warga mengungsi ke sejumlah posko dan sekitar lokasi yang aman.

Tak hanya Chandra yang kehilangan anggota keluarganya. Kepala Dusun Muntei Baru-Baru, Jersanius Sanaloisa (48), juga mengaku kehilangan istri dan anaknya. ”Istri dan anak saya jadi korban dan belum ditemukan,” ujar Jersanius lirih.

Kini dia harus lebih tabah dan kuat. Sebab, dia juga harus ikut mengurus pencarian dan ikut mengurus pemakaman di lahan miliknya di selatan dusun.

Helipad

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com