Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Guru dan Solidaritas Merapi

Kompas.com - 30/11/2010, 04:14 WIB

Tak hanya menampung pengungsi, ia kemudian juga menyediakan lahan kebunnya digunakan untuk menampung ternak milik pengungsi. Mulyadi khawatir para pengungsi bakal celaka jika harus kembali ke rumah untuk memberi pakan ternak.

Bermanfaat

Mengapa Mulyadi mau repot-repot? ”Saya senang kalau bisa bermanfaat untuk orang lain. Untuk apa hidup ini kalau hanya bermanfaat buat diri sendiri?” tuturnya.

Ia lalu mencontohkan betapa manusia tidak bisa bahagia sendirian. ”Tertawa sendiri kan tidak bisa? Malah nanti kita dibilang gila,” ujarnya tersenyum.

Kendati saat itu sibuk mengurusi pengungsi, ia mengaku hanya sehari tak masuk kantor di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Mojosongo.

Kini, setelah rumahnya kembali ”kosong”, Mulyadi tidak tinggal diam. Ada tugas tambahan baginya, yakni membantu eks pengungsi yang sudah kembali ke rumah masing-masing. Mereka belum memiliki logistik karena pemerintah baru menyediakan jatah hidup setelah tanggap darurat selesai, yakni 9 Desember nanti.

Mulyadi dan rekan-rekannya dari LBKUB tetap mengirimkan paket makanan berupa beras dan mi untuk lima hari kepada ribuan penduduk di Klakah dan Jrakah. Bantuan itu langsung diserahkan kepada setiap keluarga agar lebih mengena sasaran....

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com