"Mereka tetap mengerjakan soal seperti biasa, tanpa harus dibantu pengawas karena mereka hanya memiliki keterbatasan dalam indera pendengaran dan tubuh," kata Lilis.
Kepala SDN 11 Langkai Riap Susilawati menuturkan, satu anak berkebutuhan khusus dari sekolah tersebut merupakan penderita autis, yang mengikuti UN seperti biasa dan soal yang diberikan juga sama dengan siswa lainnya. "Hanya saja, sewaktu ujian, anak tersebut kami bedakan ruangannya dengan anak-anak lain," kata Riap.
Ia mengungkapkan, dalam proses belajar-mengajar sehari-hari anak didiknya tersebut dapat mengikuti pelajaran, malah terkadang lebih cepat menguasai materi pelajaran yang diberikan dibanding teman-teman sekelasnya.
Hingga saat ini, di SDN 11 Langkai tercatat sebanyak 36 anak kebutuhan khusus yang menempuh pendidikan dasar di sekolah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.