Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Indonesia Kian Kurang Diminati

Kompas.com - 21/05/2011, 18:04 WIB

"Ini petaka bagi bangsa Indonesia sebab harusnya pelajar saat ini bisa meraih nilai Bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan bahasa asing karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa peradaban bangsa ini," ucapnya.

Dikatakannya, tidak sempurnanya nilai Bahasa Indonesia bagi sejumlah pelajar bisa berakibat terancam hilangnya peradaban bangsa ini di masa mendatang sehingga semangat Sumpah Pemuda yang sebelumnya pernah diucapkan oleh para pemuda untuk memperkuat persatuan perlahan-lahan akan menjadi hilang.

Ancaman lain yang bisa terjadi dengan serbuan bahasa asing itu adalah hilangnya bahasa asli sejumlah daerah. "Sudah ada beberapa bahasa daerah yang hilang, itu akibat para pemudanya kurang suka dengan bahasa daerahnya sendiri," katanya.

Rahardjo yang juga berprofesi sebagai dosen itu mengatakan, kalahnya nilai Bahasa Indonesia dari bahasa asing oleh sejumlah pelajar bukan akibat metode pengajaran guru Bahasa Indonesia yang kurang, tetapi karena kurangnya "Gerakan Mencintai Bahasa Indonesia" yang biasanya diprogramkan oleh pemerintah.

Selain itu, sejumlah pelajar juga terlalu menganggap remeh pelajaran Bahasa Indonesia lantaran dipakai dalam kehidupan sehari-hari. "Kalau pelajar sudah menganggap remeh, berarti menganggap remeh pula bangsanya juga," tuturnya.

Rahardjo tidak menyalahkan sepenuhnya pelajar dan pemuda saat ini yang lebih menyukai bahasa asing sehingga bisa meraih hasil maksimal dalam UN. Namun, sepatutnyalah bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa utama serta menempatkannya pada urutan pertama.

"Tidak salah pelajar saat ini lebih suka dengan pelajaran bahasa asing, tetapi seharusnya bahasa Indonesia dijadikan yang utama dan pertama," katanya menegaskan.

Untuk menekankan hal itu, perlu ada kebijakan pemerintah agar pelajar serta pemuda saat ini bisa menyukai bahasa Indonesia, tetapi tetap bisa belajar bahasa asing. "Harus ada bentuk-bentuk goodwill dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini, dan jangan sampai dibiarkan," ujarnya.

Hal yang sama dikatakan anggota Komisi D Bagian Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Malang, Drs Sutiadji. Ia sepakat jika pemerintah membuat "Gerakan Cinta Bahasa Indonesia" dengan memulai sejumlah aktivitas menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

"Serbuan ’westernisasi’ dari jenis bahasa bisa membuat seseorang akan kehilangan jiwa nasionalismenya sehingga saya sepakat dengan adanya ’Gerakan Cinta Bahasa Indonesia’, dengan mengawali mengindonesiakan istilah-istilah asing," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com