Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Indonesia Kian Kurang Diminati

Kompas.com - 21/05/2011, 18:04 WIB

Tidak semua pelajar

"Keunggulan" Bahasa Inggris dibandingkan dengan Bahasa Indonesia di kalangan pelajar setingkat SLTP dan SLTA sederajat, khususnya mereka yang bersekolah di rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI), diakui oleh orangtua siswa.

Ny Sinto Chandra, misalnya, mengetahui bahwa anaknya yang bersekolah di salah satu SMP swasta RSBI setiap ulangan ataupun ujian di sekolahnya memperoleh nilai Bahasa Inggris 90 ke atas, bahkan pernah juga sempurna 100, tapi Bahasa Indonesia nilainya tidak bisa lebih dari 80.

"Chacha (panggilan anaknya), selalu ranking tiga besar di sekolahnya. Tapi bila dirinci, khusus setiap mata pelajaran Bahasa Inggris urutan pertama di sekolahnya, rata-rata nilai rapotnya 98," ujarnya mengungkapkan.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMA Se-Kota Malang Tri Suharno mengatakan, tidak semua pelajar di Kota Malang meraih nilai UN Bahasa Indonesia rendah atau lebih tinggi Bahasa Inggris. Sebab, jika dikalkulasi nilai antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, selisihnya hanya sedikit.

Suharno yang juga menjabat Kepala SMA Negeri 4 Kota Malang mengatakan, dari data Dinas Pendidikan Kota Malang, nilai rata-rata mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diraih pelajar Kota Malang mencapai 8,3, sedangkan Bahasa Inggris mencapai 8,5.

"Ini artinya selisih di antara kedua bahasa hanya sedikit, dan jika dirata-rata, ada siswa yang Bahasa Indonesianya lebih tinggi dibanding Bahasa Inggris," katanya.

Selain itu, nilai di setiap sekolah juga berbeda-beda, ada yang mayoritas siswanya meraih nilai Bahasa Indonesia tinggi, ada pula yang mata pelajaran lainnya lebih tinggi. Ini tergantung dari metode yang digunakan sekolah tersebut dalam menerapkan mata pelajaran masing-masing.

Meski demikian, Suharno mengakui, memang selama ini ada anggapan sejumlah pelajar yang merasa sulit dalam belajar Bahasa Indonesia daripada bahasa asing.

Suharno menganggap, tidak berminatnya sejumlah pelajar mempelajari Bahasa Indonesia juga tergantung dari guru yang bersangkutan sebab tidak semua pelajar membenci Bahasa Indonesia.

"Kalau di sebuah sekolah guru Bahasa Indonesia-nya enak dalam metode mengajarnya, mungkin siswa itu akan suka dan sangat berminat dalam mempelajari Bahasa Indonesia, artinya hal itu tergantung pula dari si guru," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com