Ia juga mengatakan, program pendidikan harus bertanggung jawab dalam memberikan proses yang betul-betul mengembangkan potensi peserta didik. "Bukan sekadar transfer ilmu, tetapi memunculkan potensi pada anak-anak peserta didik," katanya.
Oleh karena itu, Arief mengimbau para pemegang kewenangan dalam dunia pendidikan harus melakukan evaluasi harian, evaluasi bulanan, evaluasi per semester, dan evaluasi pada akhir tahun ajaran.
"Evaluasi itu harusnya tidak hanya kognitif, tetapi juga afektif. Letak kecurangan ada di evaluasi. Di mana sekolah berstrategi untuk meluluskan siswa-siswanya. Inilah yang harus dihantam. Jangan melakukan evaluasi hanya pada ujung tahun," tandasnya.
"Ketika anak tidak lulus, tidak akan hancur harkat dan martabatnya. Tapi, ketika tidak jujur, harkat pun hancur," lanjut Arief.
Baca juga: Kronologi "Nyontek" Massal di SD Pesanggrahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.