Dalam kesempatan terpisah, Ketua Aliansi Orangtua Murid Peduli Pendidikan Indonesia, Handaru menduga, tidak transparannya sekolah dalam memberikan SPJ merupakan bukti ada sesuatu yang sengaja ditutup-tutupi.
"Ini suatu bukti di mana ada alokasi dana yang memang secara sengaja disalahgunakan. Ini perjuangan kami agar SPJ dan RAPBS dapat diakses seluas-luasnya oleh orangtua murid," kata Handaru.
Ia meyakini terdapat kasus serupa di sekolah-sekolah lain. Namun karena beberapa hal, orangtua murid tidak berani melaporkan tentang kejanggalan yang ditemukannya.
"Saya berharap dengan adanya pengungkapan ini, kami ingin membuktikan apakah sebenarnya ada keinginan atau tanggung jawab dari badan pengawas daerah dan kota maupun pemerintah pusat untuk menindaklanjuti pengungkapan ini. Jika tidak ada, berarti pemberantasan korupsi benar-benar hanya sebuah isu," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.