Pertanyaannya kemudian, cukupkah jika seluruh staf unit pendidikan digaji dengan hanya 40 persen dari total biaya masuk satu mahasiswanya?
Selain gaji tetap, SDM di mana pun perlu dijaga kesehatannya. Jadi, asuransi kesehatan yang memadai perlu diberikan oleh pebisnis pendidikan. Kita sering menemukan guru dan dosen kita mati konyol hanya karena sakit. Padahal, kalau di perusahaan bisnis murni, SDM-nya pasti sudah dibiayai dengan asuransi kesehatan.
Bisnis pendidikan kita adalah business as usual. Perhatikan sektor pendidikan kita, akademisi tidak mempunyai serikat pekerja untuk memperjuangkan hak hidupnya. Akademisi dianggap tak pernah bermasalah dengan standar gaji berapa pun. Kalaupun ada, serikat pekerja di sektor ini biasanya bersifat kekeluargaan.
Perhatikan pula bagaimana staf akademisi kita berkembang. Fasilitas fringe benefits apa yang mereka dapatkan?
Sampai kini, masih ada dosen yang pergi menghadiri acara akademik di luar kota dengan biaya perjalanan dinas setara dengan sopir pribadi seorang manajer di perusahaan bisnis murni.
Di Amerika Serikat, Korea, dan Jepang rata-rata dosen yang baru diterima mengajar di perguruan tinggi mendapat starter pack uang 500 dollar AS-5.000 dollar AS. Uang ini seperti tunjangan awal untuk menyusun perangkat pengajaran, inovasi, dan pengembangan metode pembelajaran. Syaratnya, setiap anggota staf baru harus membuat proposal dan laporan atas penggunaan uang tersebut.
Jika saja SDM bisnis pendidikan dihargai lebih tinggi dan mendapatkan fasilitas lebih memadai, pebisnis pendidikan juga dapat menuntut buah atau produk jasa yang lebih berkualitas dari SDM-nya.
Bisnis pendidikan kita adalah business as usual. Asal ada penelitian di perguruan tinggi, itu sudah cukup. Persyaratan pemerintah untuk akreditasi perguruan tinggi agar menyediakan dana internal bagi penelitian hanya dipenuhi sebagian atau bahkan tidak dipenuhi. Bisa kita cek, apakah ketiadaan alokasi dana penelitian ini benar adanya.
Padahal dengan penelitian yang variatif dan inovatif, bisnis pendidikan juga akan semakin maju. Bandingkan dengan bisnis murni yang memiliki unit riset dan pengembangan untuk mengembangkan produk menjadi yang terdepan.