Bisnis pendidikan kita adalah business as usual. Asalkan sudah untung, cukup sudah. Tidak ada tanggung jawab terhadap komunitas. Jika perusahaan bisnis murni dituntut memiliki CSR, bisnis pendidikan tak demikian. Padahal, inilah yang menjamin bahwa bisnis pendidikan tak semata uang, tetapi sekaligus pendidikan bukan musuh dari uang.
Bisnis pendidikan yang baik bakal menjamin perkembangan kerja sama dengan lapis kedua bisnis pendidikan yang lain untuk mewujudkan kepedulian sosial. Pemerintah pun mempunyai program jalinan kemitraan antarperguruan tinggi yang maju dengan yang sedang berkembang. Namun, lagi-lagi bisnis setengah-setengah telah menghalangi institusi yang maju untuk ”mengorbankan” tenaga, waktu, dan uang membina yang lemah.
Di lain pihak, konsep business as usual yang sudah merasuk makin menyulitkan kemitraan ini. Tak ada cara lain, jika ingin bertahan di bisnis pendidikan, tidak cukup dengan bisnis yang setengah-setengah.