Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan atas Kinerja Mendiknas

Kompas.com - 04/10/2011, 15:30 WIB
Indra Akuntono

Penulis

Yang lebih membingungkan, ujarnya, ketika Mendiknas menghadiahkan 40 unit komputer ke SD Gadel II agar kasus sontek massal di sekolah tersebut mereda.

"Buat kami, itu aneh karena Mendiknas memberikan hadiah kepada sekolah yang berbuat curang," kata Retno.

Kedua, mengenai multikultural. Dalam kacamata FSGI, karakter yang ditanamkan selama ini dalam pendidikan secara sistemik justru pendidikan yang monokultural dan hal ini dapat terlihat pada sekolah-sekolah negeri di seluruh Indonesia.

Kata "akhlak mulia" pada visi pendidikan nasional seperti tercantum dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20/2003 dinilainya  mendorong terjadinya penyeragaman di sekolah-sekolah negeri semakin kuat menyentuh luas aspek privat.

"Akhlak cenderung dimaknai untuk membentuk lulusan yang agamis. Kata 'agamis' kemudian lebih dimaknai sebagai Islamis, Kristen, atau Katolik. Pokoknya, pemaknaan akan muncul sebagai identitas kelompok dengan didasarkan pada mayoritas dalam komunitas tersebut," jelasnya.

Yang ketiga, lanjutnya, adalah karakter berani. FSGI menilai, pendidikan yang diterapkan dengan penyeragaman telah memandulkan potensi kritis para peserta didik. Baginya, pendidikan semacam ini tidak akan membangun keberanian peserta didik.

"Bahkan, untuk sekadar berpendapat, para siswa tidak berani. Bagaimana mau berani kalau anak-anaknya tidak diajarkan berpikir kritis," ujar Retno.

Ia menambahkan, para siswa juga menjadi tidak kritis karena tidak pernah dilibatkan, misalnya dalam membuat peraturan sekolah dan sanksi yang akan mereka terima jika melanggar aturan tersebut.

"Metode pembelajaran pun didominasi dengam ceramah, di mana guru merampas hampir 90 persen waktu dalam proses pembelajaran," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com