Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi Tuan bagi Diri Sendiri, Mungkinkah?

Kompas.com - 10/10/2011, 02:35 WIB

”Kita terlalu lama dijajah,” ujar Ciputra yang meyakini faktor lingkungan dan latihan sangat berperan dalam keberhasilan berwirausaha, ”Sampai sekarang, sistem pendidikan berat ke hafalan, bukan pendidikan kreatif untuk melatih kreativitas.”

Ciputra yakin, perubahan pola pikir dan menjadikan wirausaha sebagai budaya adalah upaya terbaik mengejar ketertinggalan. Pengusaha sukses bidang properti itu melihat potensi wirausaha di kalangan TKW karena keberaniannya sudah teruji.

Meski demikian, harus diingat bahwa seluruh upaya itu berada di ujung akhir persoalan pekerja migran. Di ujung awal, sejak berhubungan dengan sponsor dan agen tenaga kerja, seperti dicatat Astina, mantan TKW, dalam buku Aku Bukan Budak yang diluncurkan di Jakarta, pekan lalu, adalah soal pertarungan nasib dan ketergadaian hidup.

Cerita soal pemalsuan dokumen, jerat utang biaya keberangkatan, tempat tinggal tak manusiawi, pelatihan dan tes kompetensi yang manipulatif, biaya penempatan yang membengkak—ke Singapura hampir tiga kali biaya resmi, menurut data Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia—seluruhnya bersifat struktural dan membuat praktik ekspor tenaga kerja tak lebih dari perdagangan orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com