Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus Belum Siap

Kompas.com - 08/11/2011, 17:03 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

Ketua Pusat Kajian Disabilitas FISIP Universitas Indonesia Irwanto mengatakan, anak-anak yang mengalami tantangan mental dan perilaku ini sering disalahmengerti. Mereka lebih dilihat sebagai orang yang memiliki keterbatasan dibandingkan dengan keistimewaan atau potensi.  

Menurut Irwanto, pemerintah dan masyarakat Indonesia harus mau mengubah paradigma. Setelah Indonesia meratifikasi konvensi hak-hak penyandang disabilitas, pandangan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus mestinya melihat mereka sebagai individu yang sedang berkembang.

"Dalam keterbatasan seserius apa pun, ada celah dan kesempatan untuk berkembang. Ruang sempit yang ada di dalam diri anak-anak berkebutuhan khusus inilah yang harus kita rebut untuk membuat mereka dapat mengembangkan diri secara optimal dalam keterbatasannya. Itu tanggung jawab kita semua," ujar Irwanto. 

Menurut Irwanto, kebiajkan pemerintah belum berpihak untuk memahami kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus. Soal deteksi dini, misalnya, sektor pendidikan dan kesehatan belum memadai.

"Saya lihat pada kebijakan pendidikan anak usia dini yang sedang digalakkan secara nasional tidak ada panduan bagi guru untuk memahami soal anak-anak berkebutuhan khusus," ujar Irwanto.  

Agustina Indriati, psikolog dari Pusat Kajian Disabilitas Universitas Indonesia, mengatakan, banyak anak-anak berkebutuhan khusus yang belum mendapat layanan sesuai kebutuhannya, baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat. Layanan pendidikan di sekolah inklusi juga belum sesuai karena guru tak punya kemampuan dan keahlian yang memadai menghadapi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.  

"Para orangtua juga belum banyak yang dibantu untuk memahami pentingnya deteksi dini dan pola asuh yang sesuai kebutuhan anak untuk membantu potensi dalam diri tiap anak," kata Agustina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com