Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kutu Loncat" Penebar Kebahagiaan

Kompas.com - 24/01/2012, 13:37 WIB
M.Latief

Penulis

Sepulang menuntut ilmu di Inggris pada 1996, Arvan bergabung dengan Development Dimension International Indonesia (DDI Indonesia). Di perusahaan konsultan bidang pengembangan SDM di Pittsburgh, Amerika Serikat (AS) ini, Arvan menjadi konsultan dan Master Trainer pertama untuk produk-produk DDI dalam bahasa Indonesia seperti Skills for Empowered Workforce, Targeted Selection, Performance Management dan Service Plus. Di sinilah ia mengembangkan para fasilitator dan konsultan DDI.

Pada tahun 2000, Arvan lalu bergabung dengan Dunamis, sebuah konsultan pengembangan SDM yang merupakan authorize representative dari Franklin Covey International di Utah, Salt Lake City, AS. Dunamis sendiri dikenal dengan pelatihan “The 7 Habits of Highly Effective People” dan cukup populer di Indonesia.

"Di sini saya mendapatkan banyak kesempatan membantu perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dalam mengembangkan organisasinya dan SDM-nya. Saya sangat bersyukur," kata manta Ketua I Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) London.

Tiga tahun bergabung di Dunamis, ia memutuskan menjadi praktisi di bidang SDM dan bergabung di PT Asuransi Allianz Life Indonesia sebagai General Manager Human Resources membidangi Organization & Employee Development, Recruitment & Assessment serta Industrial Relations. Arvan pun mulai sering menjadi pembicara publik, konsultan, fasilitator dan kolumnis seperti di Majalah SWA, dan harian Bisnis Indonesia, mengasuh rubrik konsultasi “Life is Beautiful” di sebuah tabloid.

Sebagai praktisi, mantan Ketua Umum Indonesian Student Association For International Studies (ISAFIS) ini tak cukup hanya "bercuap-cuap" di depan publik. Ia juga membagi pengetahuannya dengan menulis 5 buku inspiratif, yaitu "You Are A Leader!”, “Life is Beautiful”, "Cherish Every Moment", "The 7 Laws of Happiness" dan "You Are Not Alone".

"Ternyata, banyak cara pandang kita yang harus direvisi untuk mencapai kebahagiaan sejati. Misalnya, kalau biasanya kita mengeluh saat ditimpa masalah, kini justru kita harus bersyukur karena mendapat masalah. Jika kebanyakan orang mengartikan kepasrahan dengan menyerah, kini pasrah kita artikan sebagai berusaha semaksimal mungkin dengan segala daya dan upaya, dengan segala taktik dan strategi, dan menyerahkan hasil akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Tahu yang terbaik buat kita," ujar Arvan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com