Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obesitas Saat Hamil Berisiko Lahirkan Anak Autisme

Kompas.com - 10/04/2012, 12:59 WIB

Sementara untuk mengkonfirmasi diagnosa perkembangan anak dengan autisme peneliti menggunakan Autism Diagnostic Interview-Revised (ADIR) dan Autism Diagnostic Observation Schedules (ADOS).

Di antara anak yang ibunya menderita diabetes selama kehamilan, studi ini menemukan bahwa persentase anak autis yang lahir dari ibu dengan diabetes tipe 2 atau gestational diabetes sebanyak 9,3 persen, cacat perkembangan (11,6 persen), dan lebih dari 6,4 persen anak lahir autis dari ibu tanpa kondisi metabolik.

Lebih dari 20 persen para ibu dengan obesitas melahirkan anak autis atau cacat perkembangan lainnya, sementara hanya 14 persen ibu tanpa obesitas mengembangkan anak dengan autis.

Sekitar 29 persen dari anak-anak dengan autisme memiliki ibu dengan gangguan kondisi metabolik, dan hampir 35 persen dari anak-anak dengan gangguan perkembangan lain memiliki ibu dengan gangguan kondisi metabolik.

Analisis kemampuan kognitif pada anak-menemukan bahwa, di antara anak autis (anak-anak dari ibu dengan diabetes) mendapatkan hasil tes yang lebih buruk terkait ekspresif, reseptif bahasa dan keterampilan komunikasi dibandingkan dengan anak dari ibu tanpa diabetes.

Para peneli mencatat bahwa obesitas merupakan faktor risiko yang signifikan untuk diabetes dan hipertensi, dan ditandai oleh peningkatan resistensi insulin dan peradangan kronis, seperti diabetes dan hipertensi.

Menurut peneliti, pada ibu penderita diabetes dan kemungkinan kondisi pra-diabetes di masa kehamilan, pengaturan glukosa menjadi sulit diatur sehingga meningkatkan produksi insulin pada janin. Produksi insulin yang tinggi membuat kebutuhan akan oksigen menjadi lebih besar, akibatnya suplai oksigen bagi janin menjadi berkurang. Diabetes juga dapat mengakibatkan kekurangan zat besi pada janin.

"Kedua kondisi ini dapat mempengaruhi perkembangan otak janin," terang peneliti.

Lebih lanjut peneliti mengatakan, peradangan yang terjadi saat masa kehamilan, juga dapat mempengaruhi perkembangan janin. Protein tertentu yang berperan dalam hubungan antarsel yang diproduksi oleh sel-sel sistem kekebalan tubuh dapat melewati plasenta dari ibu ke janin dan mengganggu perkembangan otak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com