Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Universitas "Dikeruk"

Kompas.com - 06/06/2012, 03:38 WIB

Pengacara Angelina, Teuku Nasrullah, mengakui kliennya ditanya seputar pembahasan anggaran di Kemdikbud. Meskipun Angelina juga ditetapkan sebagai tersangka pembahasan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam proyek wisma atlet SEA Games, kata Nasrullah, pertanyaan penyidik malah tak terlihat mengarah kaitan dugaan korupsi wisma atlet. ”Pertanyaan lebih banyak terkait Kemdikbud,” kata Nasrullah.

Seusai diperiksa, Nazaruddin mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sempat memerintahkan dirinya membuat sejuta kalender. Uang pembuatan kalender itu diambil dari Angelina. Nazaruddin mengatakan, uang Angelina itu diperoleh dari aliran dana terkait pembahasan anggaran pengadaan sarana dan prasarana di universitas negeri.

Tudingan Nazaruddin itu selalu dibantah Anas maupun pengacaranya. Salah satu pengacara Anas, Firman Wijaya, mengatakan, Nazaruddin menuduh tanpa memberikan bukti. Jangan-jangan, kata Firman, kalau Nazaruddin hilang sandalnya, Anas yang dituduh mencuri.

Proyek di Kemdikbud dan juga di Kemenpora, seperti proyek Hambalang, memperlihatkan bahwa proyek-proyek tersebut menjadi bancakan. Kemarin, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah menyerahkan 10 laporan hasil analisis proyek Hambalang kepada KPK, beberapa transaksi mencurigakan.

Ketua PPATK M Yusuf tidak mengelak saat ditanya dugaan adanya aliran dana ke DPR dalam kasus Hambalang. ”Saya tidak menyebut oknum, tidak institusi. Tapi ada,” kata Yusuf seusai rapat kerja membahas anggaran dengan Komisi III DPR, Selasa.

Setelah cukup lama bungkam, mantan Menpora Adhyaksa Dault akhirnya buka mulut karena namanya kian sering dibawa-bawa terutama oleh Menpora Andi Mallaranggeng, yang mengatakan proyek Rp 1,175 triliun itu hanya meneruskan kerja Adhyaksa. Menurut Adhyaksa, adalah kekeliruan jika proyek Hambalang yang dibangun pada era Andi Mallarangeng disebutkan sebagai kelanjutan proyek dirinya, mengingat ada beberapa perubahan besar yang dilakukan Andi dari konsep awal di eranya.

”Ada pertanyaan mendasar, siapa yang mengubah anggaran dari Rp 125 miliar menjadi 1,175 triliun? Pada masa siapa terjadi korupsi proyek Hambalang?” kata Adhyaksa.

Menpora Andi Mallarangeng mengatakan, jumlah dana untuk proyek Hambalang membengkak karena untuk pembangunan selama bertahun-tahun, bukan untuk satu-dua tahun saja. Dia mengakui, jumlah dana awal untuk proyek itu Rp 125 miliar. ”Bertambah lagi Rp 125 miliar hingga Rp 400 miliar,” kata Andi di Senayan, Jakarta, Selasa.(BIL/RAY/ELN/LUK/NWO/SAH/TIA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com