Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkarya hingga Akhir

Kompas.com - 16/06/2012, 02:42 WIB

Oleh Ester Lince Napitupulu

Sedianya ulang tahun ke-80 Prof Dr Henry Alex Tilaar, Sabtu (16/6), akan dirayakan di salah satu hotel di Jakarta, sekaligus peluncuran empat buku barunya. Namun, acara ini diundur hingga Juli nanti karena Alex, panggilannya, mendampingi istrinya ke Rio de Janeiro, Brasil. 

Sang istri, pengusaha kosmetik, Martha Tilaar, menjadi salah satu dari 14 anggota baru Global Compact Board yang dipilih Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon. Martha diundang dalam Konferensi Pembangunan Berkelanjutan PBB Rio+20 di Brasil, 20-22 Juni 2012.

Jadilah profesor emeritus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini bersama istri bertolak ke Brasil, Rabu malam.

Rabu pagi Alex masih bertemu sejumlah pendidik di Bogor, Jawa Barat. Semangatnya tak pernah padam bila berkaitan dengan pendidikan.

Sejak pensiun dini sebagai guru besar UNJ (usia 65 tahun), Alex sering mendampingi istrinya yang diundang ke berbagai pertemuan internasional, termasuk ajang Miss World. Kesempatan ini dipakai Alex berburu buku-buku pendidikan, mengunjungi perpustakaan, dan mempelajari peran pendidikan bagi kemajuan dan perubahan di suatu negara. Dengan cara ini, ia mengumpulkan ide dan bahan untuk buku-bukunya tentang pendidikan.

Ketika Martha diundang ke Brasil, Alex tak mau ketinggalan. Selain ingin mengetahui hasil konferensi, ia ingin melihat legalitas Paulo Freire, peletak dasar pemikiran pedagogik kritis asal Brasil, dalam reformasi pendidikan negerinya.

Alex menyebarluaskan pemikiran pedagogik kritis di Indonesia sejak tahun 2002. Jadi, kesempatan berkunjung ke Brasil dia gunakan untuk berjumpa guru besar pendidikan di negara ini sambil melihat keberhasilan Freire.

Dengan niat itu, ia mengirim surat dan direspons Duta Besar Brasil untuk Indonesia Paolo Alberto Soares. Dalam perbincangan itu, muncul tawaran Soares untuk menerjemahkan salah satu buku Alex yang menyajikan buah pikiran Freire. Semoga terjemahan buku ini dalam bahasa Portugis bisa terwujud tahun depan, sebagai rangkaian peringatan 60 tahun hubungan Indonesia-Brasil.

Mewariskan pemikiran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com