Menurut Ganef, selama ini, siswa di bagian furnitur dan konstruksi batu beton mampu unjuk prestasi di LKS SMK Tingkat Nasional. Mulai tahun ini, sekolah menambah prestasi di ajang lomba mesin. Ada lima siswa sekolah ini yang mewakili DKI Jakarta dalam lomba mesin.
Eko Ariadi, Wakil Kepala SNKN 4 Jakarta Bidang Kurikulum, mengatakan, sekolah menyiapkan siswa untuk bisa menjadi pekerja terampil dan terdidik di luar negeri. Sekolah menawarkan praktik kerja industri di Malaysia sekitar enam bulan sebagai langkah awal untuk menyiapkan siswa menerima tawaran kerja di luar negeri.
Eko menyebutkan, sekolah berorientasi menyiapkan siswa bekerja di Korea Selatan dan Jepang. Permintaan tenaga kerja menengah dalam bidang teknik, furnitur, dan bangunan cukup tinggi.
Sekolah mewajibkan pendidikan Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris sejak kelas X agar siswa menguasai bahasa asing sebagai modal awal. Selain itu, pendidikan yang wajib diikuti siswa adalah taekwondo, penguatan Matematika, dan menggambar dengan komputer.
Tawaran pekerjaan
Pengembangan teaching factory lewat career center di sekolah ini cukup berkembang. Edhi Suhendra, Kepala Bagian Career Center SMKN 4 Jakarta, mengatakan, banyak perusahaan memercayakan produksi sejumlah produk kepada sekolah ini.
Produksi yang rutin dilakukan di sekolah antara lain komponen kecil sepeda motor hingga 15.000 onderdil mesin. Ada pula tawaran membuat 48.000 sendok plastik per hari hingga merakit amplifier untuk pengeras suara.
Pemesanan furnitur kayu yang didesain dan diproduksi siswa juga mengalir dari sekolah, perusahaan, dan individu. Demikian juga proyek pembangunan rumah atau gedung kantor, mulai dari mendesain hingga membangun. Selain memiliki karyawan profesional, siswa juga dilibatkan dalam proses produksi.
Sekolah ini memodifikasi mesin CNC reuters untuk membuat bodi gitar listrik. Setelah merakit, sekolah mendorong modifikasi dan penciptaan produk sendiri.
Minitruk
Perakitan yang sedang difokuskan sekolah adalah perakitan minitruk yang semua komponennya diimpor dari China. Guru dan siswa sudah menyelesaikan 12 minitruk dari 17 unit yang direncanakan. Bahkan, sekolah telah memamerkannya dalam beberapa ajang, termasuk di Pekan Raya Jakarta.
Ganef menyatakan, sebenarnya produsen dari China mendukung program sekolah ini. Pengembangan tahap lanjut untuk memproduksi beberapa komponen di SMKN 4 Jakarta, seperti bak dan kerangka minitruk, sudah mendapat lampu hijau.
”Kami berharap pengembangan ini didukung. Secara bertahap, kami bisa belajar untuk mengembangkan mobil nasional sendiri karena potensi di SMK ada,” ujar Ganef.
Marudut Simanjuntak, guru Otomotif SMKN 4 Jakarta, menuturkan, minitruk mampu mengangkut beban 2,5 ton.
Sekolah merakit satu minitruk tiap minggu dengan melibatkan siswa. Minitruk berbahan bakar diesel ini memiliki kapasitas 1.800 cc. Harga jualnya Rp 132 juta.
”Kami berharap penjualan bisa baik. Dengan demikian, siswa terus dapat berlatih untuk merakit dan memproduksi beberapa komponen di sekolah,” kata Simanjuntak.
Dalam bidang otomotif, sekolah ini telah unjuk prestasi merakit mobil SUV 2000 cc. Sekolah ini juga merakit 200 mesin mobil Esemka serta 50 sepeda motor Kanzen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.