Sebagai sekolah pertanian andalan di Palangkaraya, prestasi sekolah ini terus meningkat, bahkan di tingkat nasional masuk 20 besar. Pada September nanti ada siswa SMKN 7 Palangkaraya yang terpilih untuk ikut ajang lomba peneliti belia tingkat SMP dan SMA/SMK se-Indonesia.
Satriawan mengatakan, pengembangan sekolah masih terus dilakukan, termasuk kebutuhan sekolah dalam menyediakan asrama untuk menampung para siswa yang lokasi rumahnya jauh dari sekolah.
Marlock, Koordinator Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia, mengungkapkan, pengembangan sekolah pertanian di daerah sangat dibutuhkan. Dengan penyediaan lulusan SMK pertanian yang terampil dan kreatif serta mampu berwirausaha, potensi pertanian di Kalimantan bisa berkembang.
”Jangan lagi mengandalkan daerah lain untuk produksi pertanian. Justru Kalimantan harus bisa menyuplai produk pertanian,” ujar Marlock.
Siun Jarias, Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, menyatakan, pengembangan pertanian, termasuk lewat pendidikan di SMK pertanian, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di Kalimantan Tengah, khususnya, pemerintah masih menghadapi kesulitan memberdayakan masyarakat asli atau adat yang masih mengandalkan pertanian dengan sistem ladang berpindah.