Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengubah Kurikulum: Substansi atau Proses?

Kompas.com - 12/10/2012, 02:40 WIB

Ujian nasional tidak perlu? Tentu saja perlu, tetapi bukan satu-satunya ukuran. Maklum, harus dipertimbangkan faktor heterogenitas budaya, geografis, dan kondisi sarana sekolah.

Perlu satu kurikulum yang berlaku nasional? Harus ada satu kurikulum dasar, memang! Harus ada ujian nasional, memang! Tetapi, hendaknya kurikulum dan ujian nasional itu hanya memberikan dasar-dasar pokok dan selanjutnya setiap wilayah, bahkan setiap sekolah, dipersilakan untuk mengembangkan, kasarnya membuat kurikulum sendiri. Ujian nasional diperlukan sebab merupakan representasi dari realitas kesatuan sehingga tidak ada warga negara kelas satu dan warga negara kelas dua.

Dengan kurikulum sebagai panduan dasar, praksis pendidikannya diterjemahkan sebagai berikut. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah arena bermain, jenjang SD membangun sikap, SMP mengembangkan keterampilan di samping sikap, SMA membangun pengetahuan.

Syarat pendukung

Kurikulum memang inti pendidikan, tetapi bukan satu-satunya. Agar arah bisa jalan, perlu dipenuhi sejumlah syarat pendukung. Yang dipenuhi dalam proses mulai dari dasar dan tujuan, isi, pengaturan, dan evaluasi proses pendidikan. Untuk merumuskan dasar pendidikan, perlu dievaluasi dengan benar sisi pokok kejelasan substansi mengenai tujuan, langkah-langkah, dan proses pencapaiannya.

Meskipun ada sisi positifnya, evaluasi pilihan berganda—yang mirip tebak cepat—berdampak negatif karena hanya memotret satu sisi dari proses pengajaran. Evaluasi nasional ini perlu dilengkapi dengan esai dan dilakukan beberapa kali dalam satu tahun ajaran.

Biaya menjadi kendala, tetapi dengan alokasi anggaran pendidikan 20 persen dari anggaran total belanja negara—tentu dengan alokasi kebijakan yang tepat—sebenarnya tidak menjadi soal. Ujian-ujian nasional berkala itu bukan hanya bisa mengontrol seberapa jauh hasil pembelajaran yang pokok, tetapi juga memacu guru untuk maju. Anak didik pun tidak stres karena ujian nasional sebagai bagian utuh dari proses pembelajaran.

Lebih dari itu, menempatkan guru sebagai partner dalam kegiatan praksis pendidikan termasuk bagian yang komplementer. Hentikan sikap bahwa mereka hanya melaksanakan. Mereka adalah kunci selain kurikulum.

Perubahan kurikulum itu substansi atau proses? Keduanya. Perubahan harus. Perubahan macam apa? Jangan sampai perubahan lebih dipacu oleh berbagai harapan dan tuntutan terhadap lembaga pendidikan untuk bertanggung jawab pada berbagai penyakit masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com